Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putri nomor satu Indonesia, Maria Kristin batal mengikuti turnamen All England yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris, 3-8 Maret, karena cedera lutut kanannya belum pulih. "Maria tidak berangkat ke All England, kemungkinan hanya mengikuti Swiss Super Series saja," ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu. Swiss Super Series akan berlangsung setelah All England, yakni pada 10-15 Maret. Lius memastikan batalnya Maria mengikuti turnamen Super Series ketiga tahun ini tersebut usai dokter memeriksa lututnya. Dokter juga memutuskan membawa Maria ke RS Gatot Subroto untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelatih tunggal putri Marleve Mainaky mengatakan, Maria merasakan sakit pada cedera lututnya masih terasa saat berlatih tanding secara penuh Kamis pekan lalu. "Selain itu kulitnya iritasi juga, sehingga dia merasa tidak bisa (bertanding)," kata Marleve. Batalnya Maria yang terakhir kali bertanding pada turnamen Prancis Super Series 2008, menyusul absennya ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan karena cedera lutut kiri Kido juga belum pulih. Dengan demikian, jumlah pemain nasional yang akan bertolak ke Birmingham pada Jumat (27/2) sebanyak 17 orang bersama pelatih tunggal putra Hendrawan, sedangkan ofisial lainnya akan berangkat pada Senin (2/3). Sebelumnya, Ketua Umum PB PBSI Jenderal TNI Djoko Santoso usai upacara pelepasan pemain dan ofisial yang akan berangkat ke All England dan Swiss Super Series, mengatakan, para pemain tersebut ditargetkan membawa pulang sedikitnya satu gelar. "Target realistisnya diharapkan ganda campuran, Nova Widianto/Liliyana Natsir yang menjadi unggulan pertama bisa memperoleh gelar juara, yang lain-lainnya diharapkan masuk final atau semifinal untuk yang masih muda," ujar Djoko. Meski demikian, Liliyana yang sejak pekan lalu terserang sakit flu dan sempat absen latihan, masih tampak belum pulih sepenuhnya. "Tahun lalu sebelum ke All England juga sakit... mudah-mudahan bisa cepat sembuh," kata Liliyana yang bersama Nova pada All England tahu lalu menjadi runner-up. lebih lanjut Djoko mengatakan, salah satu pemain tunggal putra diharapkan dapat menembus final turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS itu, sedangkan ganda putri bisa mencapai semifinal. Pada nomor tunggal putra, pelatnas mengikutsertakan pemain nomor lima dunia Sony Dwi Kuncoro dan peringkat 10 Simon Santoso, sedangkan Tommy Sugiarto berangkat dengan biaya sendiri. Sementara sektor ganda putri mengikutsertakan dua pasangan, Greysia Polii/Nitya Krishinda dan Shendy Puspa/Meiliana Jauhari. Semula Tommy juga akan mengikuti turnamen Grand Prix Jerman Terbuka yang saat ini sedang berlangsung, namun ia menarik diri dari turnamen tersebut. Ditanya apakah finalis All England 1999 dan 2000 Taufik Hidayat --yang sudah keluar dari pelatnas-- akan menjadi ancaman bagi pemain-pemain pelatnas, Djoko mengatakan, setiap pemain yang berlaga di luar negeri tetap mewakili Indonesia meski sudah tidak termasuk dalam tim nasional. "Semua atlet itu atlet Indonesia, namun ada dua jalur, melalui PBSI dan jalur profesional. PBSI tetap memfasilitasi mereka seperti mendaftarkan untuk mengikuti turnamen, membantu memesan tiket, hotel dan lain-lain," papar Djoko. Selain Taufik, beberapa atlet non pelatnas yang akan bertanding di Birmingham antara lain, pasangan Alvent Yulianto/Hendra AG, Candra Wijaya/Joko Riyadi dan Jo Novita/Rani Mundiasti.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009