Jakarta (ANTARA News) - Dirut baru PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan menyatakan empat fokus pengelolaan perusahaan ke depan yaitu, kualitas layanan, keamanan, ketepatan waktu dan kenyamanan. "Peningkatan kualitas pelayanan merupakan hal yang mendasar," kata Ignasius, sesaat setelah dilantik menggantikan dirut sebelumnya Ronny Wahyudi, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu. Ia tidak merinci lebih lanjut langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan empat fokus yang maksud. "Saya baru masuk, dan belum kerja, jadi belum banyak yang bisa diungkapkan," ujarnya. Menurutnya, kinerja PT KA di masa kepemimpinan Ronny Wahyudi sudah bagus. "Saya tinggal meneruskan dan semoga bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya. Ignasius Johan sebelumnya pernah menjabat Direktur pada Citi Grup pada periode 2006-2008, Dirut PT (Persero) Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) pada 2001-2006. Sementara itu, Ronny Wahyudi yang sebelumnya menjabat dirut sejak September 2005, diangkat kembali oleh pemerintah sebagai anggota Dewan Komisaris PT Industri Kereta Api (INKA). Menneg BUMN Sofyan Djalil menegaskan, pengangkatan Ignatius merupakan upaya pemerintah melakukan penyegaran kepemimpinan di KA. Sofyan menegaskan, beban bagi direksi KA tetap besar, selain dari sisi layanan juga perlu kemampuan mengelola aset perseroan yang nilainya sangat besar, serta upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tugas pokok adalah bagaimana mengatasi masalah transportasi yang diawali dengan pengembangan infrastruktur layanan kereta api, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga diluar Jawa. Untuk itu, pemerintah dalam lima tahun ke depan setidaknya harus mengalokasikan dana hingga Rp15 triliun, untuk melakukan revitalisasi infrastruktur PT KA. "Direksi dan komisaris harus bisa mencari terobosan baru pengelolaan aset yang ada dengan memaksimalkan tidak saja angkutan untuk penumpang, tetapi juga angkutan batubara yang sangat potensial menambah pendapatan perusahaan," tegas Sofyan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009