Surabaya (ANTARA News) - Delapan tanggul di sejumlah desa di Lamongan, Jawa Timur, jebol sehingga banjir menggenangi sedikitnya 10 wilayah kecamatan di kabupaten yang dilalui Sungai Bengawan Solo itu.

Banjir yang terjadi sejak Minggu (1/3) dinihari itu menggenangi desa-desa di 10 kecamatan, Kecamatan Babat, Maduran, Laren, Karanggeneng, Pucuk, Kalitengah, Karangbingangun, Turi, Deket dan Glagah.

Kedelapan tanggul yang jebol itu adalah tanggul negara di Desa Tegalsari, kemudian empat titik tanggul desa di Kecamatan Laren, dua titik tanggul desa di Kecamatan Karangbinangun, dan satu titik tanggul desa di Kecamatan Glagah.

Jebolnya delapan tanggul itu menyebabkan sekitar 86 desa tergenang, katanya.

Pada 86 desa yang terendam itu tercatat 9.469 rumah yang dihuni 33.500 jiwa tergenang, kemudian 2.685 KK (Kepala Keluarga) atau 10.299 jiwa penduduk telah mengungsi.

Warga yang mengungsi adalah 78 KK (307 jiwa) di Babat, 2.498 KK (9.992 jiwa) di Laren, 94 KK (376 jiwa) di Karangbinangun, dan 15 KK (60 jiwa) di Glagah.

"Wilayah yang paling banyak terendam ada di Kecamatan Kalitengah sebanyak 17 desa, tetapi jumlah rumah paling banyak terendam di Kecamatan Laren sebanyak 4.284 rumah dengan 17.136 jiwa, bahkan di Kecamatan Laren ada empat rumah hanyut," katanya.

Menurut dia, banjir juga merendam 4.729 hektare (ha) tambak, 210,7 ha lahan padi, 348 ha lahan jagung, serta puluhan kilometer jalan raya yakni 17 kilometer jalan desa, tiga kilometer jalan lingkungan, dan tiga kilometer jalan kabupaten.

"Banjir juga merendam 50 sekolah, 49 sarana keagamaan, dan lima sarana kesehatan. Sekolah yang terendam banjir adalah tujuh TK, 21 SD, 16 MI, dua MTs, tiga SMA, dan satu MA," katanya.

Untuk sarana keagamaan yang terendam adalah 13 mesjid, 34 musala, dan dua pesantren, sedangkan sarana kesehatan yang terendam adalah tiga Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) pembantu, dan dua Polindes (poliklinik pedesaan).

Ia menambahkan, ketinggian air banjir yang tercatat pada enam titik papan duga saat ini sudah mulai menurun dibanding sehari sebelumnya (1/3).

Ketinggian air yang tercatat papan duga pada Minggu (1/3) pukul 01.00 WIB adalah 25.68 peilschaal di titik Karangnongko, Bojonegoro (15.33 peilschaal), Babat (8.96), Pelangwot (6.47), Karanggeneng (4.94), dan Kuro (2.72).

Namun kondisi papan duga pada Senin (2/3) pukul 07.00 WIB adalah Karangnongko (24.23 peilschaal), Bojonegoro (12.94), Babat (8.43), Pelangwot (6.12), Karanggeneng (4.73), dan Kuro (2.66).
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009