Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengundang Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengunjungi markas organisasi tersebut di Jeddah, Arab Saudi, untuk berbicara mengenai politik Indonesia.

Keterangan pers staf ahli Ketua MPR yang diterima ANTARA menyebutkan, undangan tersebut disampaikan Ekmeleddin Ihsanoglu ketika menemui Hidayat Nur Wahid di ruang kerjanya di lantai 9 Gedung Nusantara III MPR/DPR Senayan Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan dengan Hidayat Nur Wahid, Ekmeleddin menyatakan bahwa apa yang dicapai oleh Hidayat yang kini menduduki jabatan sebagai Ketua MPR RI merupakan prestasi yang luar biasa, karena Hidayat berasal dari partai Islam yang kecil ketika itu (Partai Keadilan Sejahtera).

PKS berdasarkan hasil Pemilu 2004 hanya memiliki 45 orang perwakilan di DPR RI. Namun kemudian, Hidayat Nur Wahid yang juga mantan Presiden PKS terpilih secara demokratis menjadi ketua lembaga negara tersebut. Padahal mayoritas anggota parlemen berasal partai sekuler.

Sekjen OKI menyampaikan apresiasinya atas praktik demokrasi yang berjalan di Indonesia. Dia ingin hal ini bisa ditularkan ke negara-negara Islam lainnya.

"Karena itu beliau mengundang saya untuk berbicara mengenai demokrasi di Indonesia," kata Hidayat Nur Wahid, usai pertemuan tersebut.

Hidayat mengemukakan, Sekjen OKI juga menyatakan praktik berdemokrasi di Indonesia sudah berjalan pada jalur yang benar. Untuk itu Indonesia tidak perlu lagi memutar balik sejarah yang lalu," kata Hidayat mengutip Ekmeleddin.

Sekjen OKI berharap, praktik berdemokrasi di Indonesia terus menerus dikembangkan agar bisa ditularkan ke negara-negara Islam lainnya. Selain itu, praktik demokrasi yang benar akan menjadi bagian dalam mencari solusi dari masalah-masalah yang ada.

"Demokrasi akan memberikan solusi perdamaian dan bukan kekerasan," ujar Sekjen OKI sebagaimana dikutip Hidayat Nur Wahid.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009