Pamekasan (ANTARA News) - Empat orang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Piar Madura asal Sumenep, Selasa, ditangkap warga Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, ketika hendak memeras seorang guru bernama Lastri Haryati.

Keempat aktivis LSM itu memeras Lastri dengan mengancam akan melaporkan Lastri ke Dinas Pendidikan Pamekasan karena sering membolos dan mengedepankan usahanya sebagai pedagang telur.

Mereka meminta uang Rp5 juta kepada Lastri sebagai imbalan tutup mulut. Lastri yang sudah memberi uang Rp3 juta, oleh mereka diminta segera membayar kekurangannya dalam waktu 3 hari lagi.

"Mereka itu datang ke rumah tanggal 27 Februari dan waktu itu saya sudah ngasih uang Rp3 juta," kata Lastri Haryati di Mapolres Pamekasan.

Sesuai dengan waktu yang ditentukan, keempat aktivis LSM Piar Madura yang masing-masing bernama M. Sutrisno, Darmansah, Edi Mulyono, dan Etto, itu datang kembali ke rumah Lastri Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.

"Mereka ini langsung menagih uang ke saya, katanya uang yang saya berikan itu tetap kurang. Darimana saya dapat uang dua juta lagi hanya dalam waktu tiga hari. Apalagi saya hanya seorang guru," katanya.

Setelah proses negosiasi berlangsung antara keempat anggota LSM dengan Lastri, warga langsung berdatangan dan menangkap keempat orang tersebut secara beramai-ramai.

Semula, mereka hendak melawan bahkan satu di antaranya mencoba melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap oleh warga yang sudah siaga di sekitar rumah Lastri. Mereka langsung digiring ke Mapolres Pamekasan.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pamekasan, AKP Mohamad Kholil, menyatakan polisi tengah memeriksa keempat orang aktivis LSM tersebut.

"Kami belum bisa memastikan pasal yang akan dijeratkan kepada keempat aktivis LSM ini, soalnya sampai sekarang pemeriksaan masih dilakukan. Anggota kami masih mengumpulkan bukti-bukti," kata Mohamad Kholil saat dihubungi melalui telepon Selasa malam.
(**)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009