Jakarta, (ANTARA News) - Curah hujan di Indonesia akan berada di atas rata-rata selama Januari-Maret 2009, sebagai dampak dari fenomena La Nina, yang kini sedang berkembang di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa, menurut ramalan cuaca dari Pusat Ramalan Iklim (CPC), Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) yang dikirim lewat e-mail dari Camp Springs, Maryland, AS, baru-baru ini.

Berdasarkan observasi dan kecenderungan-kecenderungan akhir-akhir ini, kondisi La Nina tampaknya akan terus berkembang di musim Semi 2009 di Belahan Bumi Utara, menurut CPC.

Salah satu dampak dari La Nina, yang tidak biasanya datang terlambat ini, adalah curah hujan di atas rata-rata di Indonesia, CPC meramalkan.

Selama Desember 2008, penyimpangan temperatur negatif di permukaan laut ekuatorial menguat di sepanjang Lautan Pasifik tengah dan timur.

Angin timur tingkat bawah dan angin barat tingkat atas juga menguat di Lautan Pasifik ekuatorial. Secara kolektif, penyimpangan-penyimpangan (anomali) kelautan dan atmosfer ini menunjukkan terjadinya La Nina, menurut CPC.

Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur ekuator di Lautan Pasifik.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009