Bandung (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Citarum dan anak sungainya mengakibatkan banjir yang menggenangi ratusan rumah di Majalaya dan Baleendah Kabupaten Bandung, Kamis.

Genangan banjir di ruas jalan Majalaya - Bandung, sehingga mengakibatkan terputusnya jalur itu. Genangan banjir juga diikuti lumpur yang cukup pekat.

Ratusan rumah di pinggir bantaran Sungai Citarum terendam banjir antara 50 hingga 100 centimeter. Namun warga masih bertahan di rumah masing-masing.

"Air mulai naik sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, makin malam makin tinggi," kata Suwarman, Staf Kecamatan Majalaya.

Sedangkan di Baleendah, banjir menggenang ratusan rumah warga di kawasan Kelurahan Baleendah, tepatnya di kampung Cieunteung serta di Cikuya. Luapan banjir juga terjadi di Kelurahan Andir.

"Air sungai Citarum membesar sejak pagi hari, dan mulai naik siang hari. Tiga hari ini hujan turun terus menerus di hulu Citarum," kata Engkos, warga di Baleendah.

Selain Sungai Citarum, debit air di beberapa anak sungai Citarum juga meluap seperti Sungai Cikapundung, Cisangkuy, Cirasea, Cisangkuy, Cikawao dan Citarik.

Hujan deras merata di bagian hulu sungai-sungai itu, bahkan di Kota Bandung terjadi hujan es dan puting beliung sehingga merubuhkan rumah dan pohon di beberapa ruas jalan di kota itu.

Sementara itu warga di lokasi Banjir Baleendah, sejak Kamis siang sudah mengungsikan sepeda motor masing ke tempat yang lebih tinggi dan tidak terjangkau banjir.

Selain menggenangi rumah, banjir juga merendam sekolah dan fasilitas umum serta mesjid. Genangan banjir yang melanda kawasan itu merupakan yang kesekian kalinya, bahkan lebih dari empat kali pada musim hujan tahun ini.

"Malam hari kami melakukan ronda untuk memantau ketinggian air dan menjaga keamanan, orang tua dan anak-anak diprioritaskan mengungsi," kata Eman, warga Baleendah.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009