El-Arish, Mesir (ANTARA News/AFP) - Sebuah konvoi Inggris yang dipimpin anggota parlemen George Galloway yang membawa bantuan medis untuk Jalur Gaza dilempari batu dan diserang di kota El-Arish, Mesir, Minggu, kata sejumlah pejabat.

Konvoi itu, yang berangkat dari London bulan lalu dengan membawa bantuan bernilai sekitar satu juta pound (1,4 juta dolar), tiba di El-Arish, sekitar 45 kilometer dari penyeberangan Rafah menuju Gaza, pada Sabtu.

"Itu hal yang sangat memalukan," kata penyelenggara konvoi bantuan itu, Yvonne Ridley, kepada AFP. "Listrik padam. Dalam keadaan gelap, anggota=-anggota konvoi kami diserang batu."

"Penyerang juga menulis kata-kata kotor dan slogan anti-Hamas," kata wanita itu. "Sejumlah orang dalam konvoi itu terluka dalam serangan tersebut."

Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP, selama listrik padam anak-anak melempari konvoi itu dengan batu. Listrik padam merupakan hal yang biasa terjadi di daerah tersebut.

Konvoi itu diperkirakan menuju Rafah pada Senin setelah perselisihan diselesaikan antara penyelenggara dan aparat Mesir yang menerima para aktivis itu terkait dengan penyertaan bantuan non-medis dalam konvoi tersebut.

Para pejabat Mesir mengatakan, mereka akan mengizinkan bantuan medis melewati penyeberangan Rafah namun barang-barang non-medis seperti makanan harus melewati penyeberangan Israel dengan wilayah Gaza.

"George Galloway masih melakukan negosiasi," kata Ridley. "Apa yang telah kami sepakati lakukan adalah memisahkan bantuan medis dari bantuan non-medis. Bantuan non-medis akan dibawa ke Gaza oleh Bulan Sabit Merah Mesir."

Sepuluh truk Libya yang membawa obat diizinkan membawa bantuan itu ke Gaza pada Minggu, kata seorang pejabat perbatasan.

Mesir membuka penyeberangan Rafah untuk bantuan dan korban cedera Palestina selama serangan-serangan Israel ke Gaza pada Desember dan Januari namun sejak itu menutup perbatasan tersebut untuk bantuan.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari dan sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300, termasuk lebih dari 400 anak, dan 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember.

Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Pasukan Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat ofensif 22 hari. Mereka menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu pada 21 Januari.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009