Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kaum buruh Malaysia telah mendesak pemerintah untuk menunda memberikan izin masuk kepada 70.000 pekerja Bangladesh, karena negaranya sedang menghadapi ancaman krisis.

Wakil pimpinan Kongres Serikat Dagang Malaysia (MTUC) A. Balasubramaniam di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan, kondisi para pekerja Malaysia saat ini cukup suram.

"Para pekerja Malaysia mengatakan, mereka sedang menghadapi pengurangan jam kerja dan lembur. Dengan masa depan yang tidak pasti itu, kami minta pemerintah untuk tidak memberikan visa masuk ke Malaysia," ujarnya seperti dilaporkan AFP.

Selama Januari lalu, pemerintah telah melarang menyewa tenaga kerja asing di bidang manufaktur dan jasa setelah diperkirakan sekitar 45 ribu tenaga kerja akan kehilangan pekerjaan.

Menteri Tenaga Kerja Malaysia, S. Subramaniam mengatakan, 70.000 tenaga kerja dari Bangladesh akan ditempatkan di sektor konstruksi dan perkebunan. Karena permintaan penolakan, buruh Bangladesh tidak dapat dipenuhi, katanya.

"Hal ini disebabkan masih tinggi permintaan tenaga kerja asing di sektor tersebut," ujarnya.  (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009