Sanaa (ANTARA News/Reuters) - Empat wisatawan yang diperkirakan warga Korea Selatan dan seorang Yaman tewas dalam ledakan di sebuah tempat pesiar di Yaman, kata seorang pejabat keamanan Yaman, Minggu.

Menurut pejabat itu, pihak berwenang masih menyelidiki ledakan tersebut, yang terjadi di kota Shibam di provinsi Hadramout, Yaman bagian selatan, dan berusaha mengungkap orang-orang yang mendalanginya.

Ledakan tersebut terjadi ketika para wisatawan itu mengunjungi kota yang dijuluki Manhattan Gurun itu, yang memiliki bangunan-bangunan pencakar langit tertua dunia yang dibuat pada abad 16, kata pejabat itu kepada Reuters.

Ketika ditanya apakah ledakan tersebut merupakan serangan, pejabat itu mengatakan, "Mungkin itu serangan teroris, namun mungkin juga itu sisa-sisa dinamit dari sebuah tambang yang meledak."

Sementara itu, aparat keamanan menyatakan, mereka telah menangkap Abdullah al-Harbi, seorang warga Arab Saudi yang termasuk dalam daftar 85 tersangka militan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi pada Februari.

Pada Januari 2008, dua wisatawan Belgia tewas di Yaman dalam serangan yang dituduhkan pada militan yang terkait dengan Al-Qaeda yang seringkali melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran pemerintah dan Barat, termasuk kapal perang AS dan kapal minyak Perancis.

Negara Semenanjung Arab itu, yang merupakan salah satu negara termiskin di luar Afrika, telah dianggap sebagai sebuah markas militan muslim.

Daftar tersangka militan itu dikeluarkan Arab Saudi setelah sayap Al-Qaeda di Yaman mengeluarkan rekaman video di Internet yang mengubah nama mereka menjadi Al-Qada di Semenanjung Arab, dalam upaya yang tampaknya untuk membangkitkan kelompok muslim militan itu di Arab Saudi.

Pemimpin kelompok itu, seorang Yaman, muncul di video tersebut dan mengancam akan melancarkan serangan-serangan terhadap warga Barat di kawasan tersebut.

Yaman adalah negara leluhur Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009