Bekasi (ANTARA News) - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kota Bekasi (Jawa Barat) mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah daerah yang dianggap kurang memperhatikan kaum kecil dengan digalakkannya kegiataan untuk mengejar penghargaan Adipura.

"Masyarakat kecil yang saat ini bekerja sebagai pedagang kaki lima (PKL) banyak dirugikan dengan maraknya kegiatan penggusuran di sejumlah lokasi yang dianggap kumuh," kata Ketua DPC PKPI Kota Bekasi H Supratman, SE di Bekasi, Rabu.

PKPI dalam kampanye terbuka Pemilu legislatif di lapangan Pesona Cipta Kelurahan Bintara Kecamatan Bekasi Barat, sebelumnya juga melakukan kampanye simpatik berupa kunjungan ke sejumlah kelompok masyarakat untuk melakukan kerja bakti.

Menurut dia, idealnya pemerintah harus menyediakan lokasi khusus bagi PKL di tiap-tiap kecamatan di wilayah Kota Bekasi demi terciptanya keadilan.

Sementara itu, para calon anggota legislatif (Caleg) PKPI di depan lebih kurang 1.000 kader dan simpatisannya mengaku akan berusaha menyelesaian soal kemiskinan dan pengangguran melalui motto "menggusur kemiskinan, bukan orang miskin".

Ribuan massa dan simpatisan partai politik (Parpol) yang dipimpin Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional PKPI Meutia Hatta, yang juga putri Proklamator RI Muhammad Hatta itu, terlihat antusias mengikuti jalannya kampanye, yang juga dimeriahkan artis dangdut dan penyampaian orasi politik oleh para Caleg.

PKPI hingga kini sudah mendaftarkan 40 Caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Bekasi untuk duduk di kursi legislatif, yang terdiri atas 13 orang perempuan dan sisanya laki-laki, di mana sebagian besar kadernya berasal dari kalangan muda hingga tokoh masyarakat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009