Jakarta (ANTARA News) - PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menyatakan siap membantu sinergi tiga BUMN penerbangan yakni PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, dan PT Pelita Air Service yang juga melibatkan PT Dirgantara Indonesia. "PPA siap memberi masukan sekaligus bantuan atas sinergi perusahaan aviasi itu," kata Sekretaris Perusahaan PPA Renny Rorong, usai rapat Restrukturisasi BUMN bidang bidang aviasi, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis. Menurut Renny, saat ini PPA sedang pada tahap mendengarkan rencana integrasi BUMN aviasi sebagai langkah sinergi seluruh perusahaan penerbangan nasional. Sinergi antar-perusahaan penerbangan dan industri penunjang penerbangan merupakan salah satu program Kementerian BUMN demi meningkatkan efiensi dan sinkronisasi layanan. Kementerian sudah membentuk tim sinkronisasi untuk mengatur kembali berbagai layanan yang selama ini sering tumpang tindih. Perusahaan yang disinergikan meliputi PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, PT Pelita Air Services, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Garuda Maintenance Facility (GMF), PT Angkasa Pura (AP) I dan II. "Kita masih sebagai pendengar, dan belum ada permintan untuk pendanaan," kata Renny. Namun diutarakannya, jika pendanaan sinergi tersebut dianggap layak, pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan bantuan. Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan sinergi antara BUMN penerbangan itu di antaranya tukar-menukar sistem teknologi dan informasi, penjualan tiket bersama, serta perusahaan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO). "Sejauh ini belum berbicara pembentukan holding (perusahaan induk--red). Ini baru sinergi untuk proyek-proyek komersial yang sedang ditangani tim," ujar Sofyan Djalil.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009