Jakarta (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengklaim, pada 2014 akan muncul pemimpin baru bangsa Indonesia yang berasal dari PKS.

"Tahun 2014 akan muncul generasi baru yang akan memimpin negeri ini dan itu Insyaallah datang dari PKS," katanya saat berkampanye di hadapan ribuan kader dan simpatisan PKS di Lapangan Wika, Jakarta Timur, Jumat siang.

Menurut dia, tahun 2014 akan berubah menjadi generasi historis karena para pemimpin bangsa yang ada sekarang rata-rata berusia di atas 60 tahun sehingga 2009 akan menjadi kesempatan terakhir bagi mereka.

Tifatul menyebut sejumlah nama tokoh nasional yang usianya di atas 60 tahun, antara lain Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Wiranto dan Sutiyoso, sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto nanti hampir menginjak usia 60 tahun.

"Karena itu, kita harus lakukan tes pada Pemilu 2009 ini. Karenanya, saya mengajak seluruh rakyat untuk mau melakukan perubahan, sebab orang yang tidak mau berubah akan dikutuk oleh Allah," ujarnya.

PKS, lanjutnya, telah menyiapkan banyak tokoh yang akan menjadi pemimpin karena PKS merupakan partai yang menjadi lembaga pengkaderan kepemimpinan yang baik.

Oleh karena itu, katanya, jika "sampah-sampah" yang masuk ke dalam suatu partai maka "sampah-sampah" juga yang akan keluar dari partai itu.

"Saya ingatkan, pada Pemilu 2009 jangan memilih politisi `busuk` atau orang-orang yang berselingkuh dan berzina karena akan mencoreng nama lembaga legislatif yang terhormat," ujarnya di hadapan massa partai bernomor urut 8 itu.

Tifatul juga mengingatkan masyarakat untuk tidak golput, karena itu dikhawatirkan akan membuat dewan legislatif diisi oleh orang-orang berakhlak tidak baik.

"Tahun 2009 adalah momentum perubahan, pilih orang yang saleh dan beriman. Lihat partainya, lihat rekam jejaknya, baru pilih calegnya," kata Tifatul yang ahlian berpantun ini.

Sejumlah caleg seperti Rama Pratama ikut berorasi yang berisi ajakan memilih caleg dari partai berlambang bulan sabit kembar itu. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009