dan Perkenalkan Identitas Baru Perusahaan    
   
     Jakarta, 20/3 (ANTARA) - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) serta identitas baru perusahaan sebagai bagian Grup Maybank, grup layanan keuangan terdepan di Malaysia.

     RUPST hari ini menyetujui Laporan Direksi tentang kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008.

     BII membukukan laba bersih Rp 480 miliar atau naik 36% pada 2008 dari pendapatan operasional dan pendapatan non operasional antara lain penjualan aset non inti. Namun demikian, simpanan nasabah tumbuh 18% menjadi Rp44 triliun sedangkan Konsumer meningkat 36% menjadi Rp12,1 triliun dan UKM/Komersial tumbuh 22% menjadi Rp13,1 triliun. Neraca tetap kuat dengan rasio kecukupan modal sedikit di bawah 20% dan rasio antara jumlah kredit dan simpanan 87%.

     RUPST BII juga menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat saat ini. RUPST menyetujui pengangkatan kembali Presiden Komisaris Tan Sri Mohamed Basir bin Ahmad, Dato' Sri Abdul Wahid bin Omar, Spencer Lee Tien Chye, Putu Antara, Umar Juoro, dan Taswin Zakaria sebagai Dewan Komisaris. Untuk Dewan Direksi, Ridha Wirakusumah telah diangkat sebagai Presiden Direktur, sementara Thilagavathy Nadason, Ghazali bin Mohd Rasad, Rahardja Alimhamzah, Stephen Liestyo, Rita Mirasari dan Satinder Pal Singh Ahluwalia telah diangkat menjadi Direktur.  Dua anggota Dewan Direksi yang ada, Fransiska Oei dan Rita Mas'oen, telah bersedia untuk mendukung BII selama masa peralihan sehingga masa jabatannya akan berakhir masing-masing 20 April dan 20 Juni 2009. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi akan efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

     "Kami berterima kasih atas dedikasi anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang lalu. Mereka telah membawa BII hingga ke posisi saat ini dalam industri perbankan," kata Presiden Komisaris Tan Sri Mohamed Basir bin Ahmad. "Kami juga menyambut kehadiran direksi baru. Dewan Direksi yang baru beranggotakan pribadi-pribadi yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia dan regional. Kami sangat yakin, anggota Dewan Direksi yang baru memiliki komitmen untuk mengembangkan BII dan memperbaiki posisinya di antara bank-bank terkemuka di Indonesia," tambahnya.

     Presiden Direktur, yang baru diangkat, Ridha Wirakusumah mengatakan, "Kami optimis bersama dengan Maybank kami dapat mengoptimalkan sumber daya dan bersinergi serta memberikan nilai tambah bagi layanan keuangan kami di pasar saat ini. Direksi baru memiliki komitmen penuh untuk membawa BII ke tingkat yang lebih tinggi dengan dukungan kuat dari pemegang saham mayoritas kami- Maybank."
   
     BII juga memperkenalkan logo baru yang merefleksikan integrasi dua lembaga keuangan yang menunjukkan kekuatan saling mengisi dan memadukan keahlian perbankan. Logo baru ini akan mulai efektif digunakan di kantor-kantor cabang mulai 23 Maret 2009.

     Logo BII terdiri dari tulisan "bii" dengan dua titik merah di atas kedua huruf i". Dua titik merah yang terhubung melambangkan adanya interaksi antar manusia, antara lain merepresentasikan hubungan BII dengan nasabahnya. Warna merah pada "dua titik di atas kedua huruf i" menggambarkan BII mewarisi kepribadian perusahaan, yang cerdas, kreatif, inovatif, dan tajam dalam memahami dan memenuhi kebutuhan nasabah. Sedangkan warna maroon pada tulisan "bii" melambangkan kedewasaan (maturity) serta keyakinan (confidence) yang dimiliki BII sekaligus juga merefleksikan sosok BII yang peduli dan penuh perhatian.

     Adapun logo Maybank menunjukkan identitas pemegang saham mayoritas BII. Harimau dengan loreng hitam dan latar kuning, mewakili visi Maybank sebagai grup perbankan terdepan. Harimau mengekspresikan fokus yang kuat pada kualitas dan layanan, kekuatan dan stabilitas dengan tetap mempertahankan identitas Malaysia. Sejak awal Maybank berdiri pada 1960, spirit yang kuat dari Harimau, dengan energi dan dinamismenya terus memberikan semangat kepada Maybank ke depan untuk mencapai visi menjadi grup layanan keuangan terdepan di regional Asia.

     Logo baru BII mencerminkan eksistensi kedua institusi dan sinergi yang diperoleh dari kekuatan saling melengkapi. Kekuatan utama BII terletak pada keahlian memahami pasar lokal sedangkan Maybank menyiapkan platform bagi dukungan regional.

     Catatan untuk editor:
     (Per Desember 2008)

     BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 250 cabang dan lebih dari 725 ATM BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan DBS/POSB Bank Singapura, dan juga hadir di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Dengan total dana pihak ketiga sebesar Rp44 triliun dan aset sebesar Rp57 triliun, BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BNII) dan aktif di sektor UKM/Komersial, Konsumer dan Korporasi. BII menyediakan produk dan jasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, pinjaman dan layanan perbankan prioritas. Sedangkan layanan untuk nasabah korporasi adalah trade finance, cash management, pinjaman, kustodian dan foreign exchange.

     Lampiran
    
     Dewan Komisaris*)


     1. Tan Sri Mohamed Basir bin Ahmad, Presiden Komisaris
     2. Dato' Sri Abdul Wahid bin Omar, Komisaris
     3. Spencer Lee Tien Chye, Komisaris
     4. Putu Antara, Komisaris
     5. Umar Juoro, Komisaris
     6. Taswin Zakaria, Komisaris

    Board of Directors*)

     1. Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur
     2. Satinder Pal Singh Ahluwalia, Direktur
     3. Ghazali bin Mohd Rasad, Direktur
     4. Thilagavathy Nadason, Direktur
     5. Rahardja Alimhamzah, Direktur
     6. Stephen Liestyo, Direktur
     7. Rita Mirasari, Direktur
     8. Fransiska Oei, Direktur
     9. Rita Mas'Oen, Direktur

     *) efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

     Profil Anggota Baru Dewan Direksi
   
     Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur:
     Ridha sebelumnya di AIG sebagai Head of Asia Pacific Consumer Finance dan GE Capital sebagai Head of South East Asia yang memiliki keahlian di bisnis pembiayaan konsumer. Sebelumnya berkarir di Bankers Trust dan Citibank di bidang tresuri dan perbankan korporasi.

     Ghazali M. Rasad, Direktur Operasional:
     Berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang Perbankan dengan berbagai lembaga regional termasuk Chase Manhattan Bank, dan Citibank N.A. Terakhir, menjabat Head of Strategy and Business Development, International di Maybank, di mana ditugaskan untuk memimpin sejumlah rencana strategis baru di berbagai jaringan internasional Maybank termasuk BII. Ghazali memulai tugasnya di BII pada pertengahan Februari untuk melaksanakan rencana transisi dengan direksi sebelumnya.

     Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan:
     Bekerja di PricewaterhouseCoopers (PWC) selama 20 tahun sebelum bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk (Lippobank) pada 2005 sebagai Director, Chief Financial Officer, setelah akuisisi Lippobank oleh Khazanah Nasional Berhad. Nadason telah berdomisili di Indonesia selama 10 tahun pada saat di PWC dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai Standar Akuntansi Indonesia dan kebijakan Bank Indonesia. 
   
     Stephen Liestyo, Direktur Perbankan Konsumer:
     Stephen sebelumnya di Bank Central Asia (BCA), sebagai Senior General Manager of Consumer Banking khususnya pada pendanaan dan kartu kredit. Berkarir di BCA selama lebih dari 18 tahun.

     Satinder Pal Singh Ahluwalia, Direktur Manajemen Risiko:
     Ahluwalia menjadi Direktur Manajemen Risiko di BII sejak 2006. Sebelumnya bergabung di ABN Amro di Timur Tengah. Memulai karir di Standard Chartered Bank India, dan bekerja di sejumlah negara di Asia.

     Raharja Alimhamzah (Frans), Direktur Perbankan Korporasi:
     Sejak 2003 Frans menjadi Director, Head of Corporate Banking and Investment Banking PT Rabobank. Sebelumnya di Citibank sebagai Vice President di Corporate Banking and Remedial Management Units.  Memulai karir di Bank Summa pada 1990. Sebelumnya telah lama berkarir di Standard Chartered Bank dan American Express Bank.

     Rita Mirasari, Direktur Hukum dan Kepatuhan:
     Menjadi Director of Compliance di ABN Amro sejak 2006. Sebelumnya Director of Compliance di ABN Amro sejak 2006 dan Director of Legal and Compliance di Standard Chartered Bank selama delapan tahun. Memulai karir di Legal Department Bank Bali pada 1991.

     Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
     Esti Nugraheni, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
     Tel: +6221 2300-888 ext. 10829

Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2009