Palu (ANTARA News) - Pelaku video kekerasan pelajar yang diduga kuat berasal dari SMAN 1 Kota Palu, Sulawesi Tengah, akhirnya teridentifikasi.

Kepala SMAN 1 Palu Abdul Chair Machmud di Palu, Senin, mengakui kalau pelaku rekaman video pelajar itu adalah anak didiknya.

Kedua siswa yang terlibat baku hantam di sebuah ruangan itu, ternyata berasal dari kelas I pada November 2008 silam.

Hal itu didapatkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Wali Kelasnya yang bernama Pak Yunus. "Saya telah minta informasi darinya, dan dia juga mengakui kalau pelakunya adalah anak didiknya," ujarnya.

Namun, Abdul Chair tidak merinci identitas pelaku tersebut. Dia hanya mengatakan, perkelahian itu terjadi karena adanya perselisihan paham antara kedua siswi tersebut.

Dia juga mengatakan perkelahian tersebut telah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Meski demikian, katanya, pihaknya tetap memroses kasus itu hingga tuntas.

"Kami akan undang kedua orang tua siswi tersebut untuk membicarakan dan menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

Menjawab pertanyaan, pihaknya tetap akan memberikan sanksi tegas atas tindakan tersebut, jika mereka terbukti melakukannya.

Dalam rekaman berdurasi 32 detik itu terlihat dua pelajar perempuan terlibat aksi saling pukul layaknya petinju di sebuah ruang kelas.

Siswi yang satu mengenakan seragam sekolah putih abu-abu dan satunya lagi mengenakan baju batik yang diduga kuat seragam milik SMAN 1 Palu. Keduanya saling menghajar dengan disaksikan sejumlah murid lainnya.

Keduanya sempat dilerai oleh beberapa temannya, namun seorang siswa tampak menghalang-halanginya, sehingga perkelahian terus berlangsung.

Entah darimana asalnya, yang pasti rekaman video kekerasan ini sudah tersebar luas melalui telepon genggam.

Beberapa waktu sebelumnya juga sempat beredar rekaman perkelahian pelajar di Kota Palu. Namun, yang paling menghebohkan adalah rekaman kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi yang sempat tersiar di beberapa stasiun televisi nasional. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009