Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, membuka layanan konsultasi COVID-19 bagi masyarakat dengan kondisi tubuh sehat untuk mengantisipasi penularan.

"Kami sudah punya satu poli yang menerima konsultasi, tapi jadi salah. Dibilangnya itu 'screening corona'. Salah itu, kami cuma konsultasi," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah di Jakarta, Senin.

Posko tersebut tidak dibuka selama 24 jam, sebab tenaga kesehatan juga harus menjaga kondisi.

"Kami pikir ini pandemi dan enggak tau kapan selesainya, jangan sampai tenaga kesehatan jatuh sakit," ujarnya.

Baca juga: Enam pasien positif COVID-19 sembuh di RSUP Persahabatan

Posko konsultasi COVID-19 dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB yang mulai difungsikan mengganti pelayanan pengecekan COVID-19 di RSUP Persahabatan.

"Kalau posko ini kan tidak ada biaya, kalau ada yang mau bertanya kita ada tempat," ujarnya.

Khusus bagi pasien yang akan memeriksakan kesehatan yang akan melibatkan alat medis akan dikenakan biaya.

"Tiap-tiap rumah sakit tidak sama biayanya. Harus konsultasi ke dokter spesialis yang melakukan pemeriksaan. Tergantung mau konsultasi, mau ada pemeriksaan atau tidak," katanya.

Baca juga: Perawat pasien COVID-19 lakukan pendekatan psikologis dengan curhat

Meski COVID-19 telah mewabah di Indonesia, namun Rita mengimbau masyarakat jangan panik.

Kepanikan masyarakat justru membuat tim medis menjadi tidak fokus dalam penanganan pasien.

Masyarakat yang datang secara berbondong-bondong untuk memeriksakan kesehatan tanpa ada gejala COVID-19, kata Rita, hanya akan membuat pelayanan menjadi terganggu.

"Gejala COVID-19 itu ada demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, tubuh letih dan lesu, tidak ada arahan orang sehat untuk periksa," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2020