Sana`a (ANTARA News/Saba-OANA) - Dalam beberapa bulan terakhir ini Alqaeda dilaporkan telah merekrut kalangan muda berusia kurang dari 18 tahun untuk melancarkan serangan-serangan teroris di Yaman, kata sumber-sumber keamanan.

Para pemimpin Al Qaidah melatih remaja-remaja tersebut di dalam dan di luar Yaman.

Laporan itu muncul menyusul ditahannya tersangka paling dicari oleh pihak berwenang Yaman dan Arab Saudi, Abdullah Abdul Rahman al-Harbi, yang ditangkap pada pertengahan bulan ini.

Penyelidikan terhadap al-Harbi mengarah kepada informasi bahwa ia pernah tinggal di Yaman selama sembilan bulan dan bahwa ia, selama bekerja sebagai manajer toko pakaian, merekrut beberapa wajah baru untuk menjadi wakil Alqaeda.

Seorang pemimpin sebuah kelompok garis keras yang terinspirasi ideologi Alqaead telah mengawinkan al-Harbi dengan seorang perempuan Yaman.

Nama Al-Aufi berada dalam daftar 85 tersangka paling dicari yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Januari lalu.

Penyelidikan terhadap al-Harbi masih berlangsung guna mengetahui rencana Alqaeda mengadakan serangan-serangan lain di Yaman setelah dua serangan bunuh diri baru-baru ini terhadap warga Korea Selatan.

Salah satu serangan bunuh diri itu menewaskan empat wisatawan Korsel serta pemandu wisata setempat dan melukai enam orang lainnya di Yaman timur.

Pembom bunuh diri kedua meledakkan dirinya di dekat penyelidik Korsel yang tiba di Yaman untuk menyelidiki serangan di Shibam, namun iring-iringan kendaraan penyelidik Korsel itu tidak terkena dampak pemboman.

Pelaku bom diri di Shibam disebut-sebut mendapatkan pelatihan di Somalia.  (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009