Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh menilai, sosialisasi Pemilu mengenai tata cara memilih yang dilakukan KPU Provinsi Sulbar kepada masyarakat yang ada di wilayah ini masih kurang.

"Pemilu kali ini akan menjadi Pemilu paling sulit di antara Pemilu yang sudah diadakan di Indonesia, karena Pemilu kali ini, selain diikuti banyak Partai Politik (Parpol), juga diikuti banyak calon anggota legislatif," ujarnya di Mamuju, Rabu.

Pemilu di Provinsi Sulbar diikuti sebanyak 38 Parpol dengan jumlah caleg untuk tingkat DPR-RI sebanyak 42 orang, caleg Provinsi sebanyak 638 orang, dan caleg Kabupaten 2.992 orang, selain itu Pemilu di Sulbar ini juga diikuti sekitar 31 calon anggota DPD.

Gubernur mengatakan, selain banyak Parpol dan caleg, Pemilu kali ini juga akan menjadi rumit karena untuk menentukan pilihannya masyarakat tidak lagi menggunakan cara memilih dengan cara mencoblos, melainkan dengan cara mencentang dan memberikan tanda silang atau tanda datar.

"Ini belum diketahui seluruh lapisan masyarakat kita di daerah ini, masih banyak yang buta aksara, yakni sekitar 70 persen dari satu juta penduduk Sulbar,"ujanya.

Ia mengatakan, masih banyak penduduk di Sulbar yang ditemukannya belum memahami cara memilih pada pemilu 2009 ini, khususnya mereka yang berada di wilayah terpencil, seperti wilayah kepulauan dan pegunungan.

Oleh karena itu ia meminta agar KPU Provinsi di Sulbar banyak melakukan sosialisasi Pemilu kepada setiap kalangan pemilih di daerah ini, khususnya didaerah terpencil.

Sementara itu Ketua KPU Provinsi Sulbar Nahar Nasada mengakui jika sosialisasi Pemilu di Sulbar ini masih sangat minim. Hal tersebut kata dia, disebabkan anggaran yang dimiliki KPU untuk melakukan sosialisasi kepada pemilih di daerah ini masih sangat terbatas.

Oleh karena itu ia meminta agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten di Sulbar dapat memberikan bantuan dalam melaksanakan sosialisasi pemilih diwilayah itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009