Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, menguat hingga kembali ke posisi Rp11.500 per dolar, setelah pada hari sebelumnya bergerak turun, karena pelaku melakukan aksi lepas rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp11.500/11.515 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.520/11.535 atau menguat 20 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan, kenaikan rupiah saat ini menunjukkan sentimen pasar masih positif, setelah pemerintah mendapat pinjaman dari Bank Dunia sebesar 50 juta dolar AS.

"Kami optimis pasar masih positif mendorong rupiah menguat hingga mendekati angka Rp11.000 per dolar, meski memerlukan waktu yang lama, ucapnya.

Menurut dia, rupiah untuk bisa mencapai angka Rp11.000 per dolar AS memang memerlukan waktu yang lama yang didukung oleh masuknya dana pengusaha Indonesia yang disimpan di luar negeri.

Dana yang disimpan di luar negeri itu terlihat mulai mengalirkan ke pasar domestik yang diharapkan akan terus masuk sepanjang pemilihan umum itu, katanya.

Karena itu, lanjut dia apabila pemilihan umum berjalan dengan tenang dan damai, maka dana pengusaha yang diparkir di luar akan kembali masuk ke pasar domestik dalam jumlah yang besar.

Apalagi Indonesia masih dinilai sebagai tempat investasi yang lebih baik setelah China dan India, karena ekonominya masih tetap tumbuh, ucapnya.

Rully Nova mengatakan, kondisi seperti diharapkan masih berlanjut sehingga posisi rupiah terus menguat hingga menembus angka Rp11.500 per dolar.

"Kami optimis rupiah masih dapat menguat hingga menembus angka Rp11.500 per dolar sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Rupiah sebelumnya pernah mencapai angka Rp11.300 per dolar AS, setelah pemerintah Amerika Serikat menerbitkan obligasi, sehingga pasar AS kelebihan dolar dan menekan mata uang asing itu merosot.

Namun sentimen positif yang berlangsung hampir dua minggu kemudian melesu, sehingga menekan rupiah melemah, akibat aksi lepas rupiah, namun aksi tersebut tidak berlangsung lama, kemudian rupiah kembali menguat, katanya. (*)

Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2009