Bogor (ANTARA News) - Departemen Kesehatan (Depkes) mengirimkan dua ton Makanan Pendukung Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk membantu para korban tragedi jebolnya Situ Gintung di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,.

"Kita telah mengirimkan dua ton MP-ASI dan dua paket obat-obatan," kata Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Depkes dr Rustam S Pakaya, MPH melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada ANTARA News di Bogor, Sabtu.

Paket obat-obatan yang dikirimkan, kata dia, diantaranya 50 vial ATS (Anti Tetanus Serum), pendingin udara (AC) besar standing, empat tenda rumah sakit lapangan (Rumkitlap), 100 kantong mayat, ABU (anti bisa ular) dan dana operasonal Rp50 juta.

Selain itu, 100 sepatu boot, 25 paket leptospira tes, dan tim kesehatan PPK Regional DKI-Banten juga masih siaga di tujuh posko kesehatan ( Poskokes), sehingga layanan kesehatan masih terkendali.

Menurut Rustam S Pakaya, berdasarkan pendataan hingga Sabtu siang pukul 12.00 WIB, dampak jebolnya tanggul Situ Gintung menyebabkan sekurangnya 77 warga meninggal, 179 luka termasuk enam rawat inap, dan yang dinyatakan hilang lebih 100 orang.

Sementara itu, organisasi relawan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia, pada Sabtu ini menerjunkan lagi dokter dan tim pendukungnya untuk ikut membantu para korban tragedi jebolnya Situ Gintung.

"Pada hari Sabtu ini, kita kirim empat dokter dan empat tim pendukung yang akan bergabung dengan tim pertama yang sudah bekerja pada hari Jumat (27/3) untuk membantu menangani korban," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad.

Ia menjelaskan, sejak informasi musibah itu sampai di MER-C Indonesia, maka segera dikirim dua dokter dan dan tiga tim pendukung.

Sebelumnya, Rustam S Pakaya menjelaskan bahwa untuk kasus yang ditangani tujuh Poskokes, dari ratusan korban luka itu terdiagnosa fraktur (patah tulang), luka lecet, luka benturan, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009