Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan travel manajemen, Maestro Indonesia, sebagai salah satu anggota ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), menyatakan, sektor industri MICE (Meeting Incentive Convention and Exhibition) Indonesia yang ditangani semakin seret dan menurun signifikan antara 40 hingga 50 persen.

"Memang ada penurunan signifikan terutama di sektor MICE yang drop hingga 40-50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Director of Sales Maestro Indonesia, Mieke di Jakarta, Minggu.

Ia mengaku tidak dapat memberikan angka penurunan secara pasti tetapi pengembangan MICE sudah sangat terasa anjlok mendekati waktu Pemilu.

Pihaknya yang konsen menangani even dan ekshibisi tingkat nasional maupun internasional menyatakan permintaan penyelanggaraan even atau pameran di Indonesia terutama dari pihak-pihak di luar negeri menurun drastis.

"Padahal bulan-bulan seperti Januari hingga Maret pada tahun-tahun non-Pemilu adalah peak season untuk international maupun national meeting," katanya.

Untuk pertemuan-pertemuan skup nasional yang ditanganinya saat ini lebih banyak berlokasi di Jakarta. Sedangkan permintaan penyelenggaraan di luar Jakarta nyaris kosong pada tahun Pemilu ini.

Maestro Indonesia saat ini fokus menangani turis-turis di kawasan Rusia dan sekitarnya mengingat sudah mulai menurunnya permintaan paket pariwisata dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan lain-lain akibat krisis finansial global.

Menurut Mieke, proses Pemilu di Tanah Air yang sedikit banyaknya berpengaruh bagi sektor pariwisata mendorong banyak wisatawan baik di dalam maupun luar negeri untuk mengalihkan wisatanya ke tempat lain.

Pemerintah sendiri telah menetapkan Marine and Mice sebagai tema wisata dalam Visit Indonesia Year 2009. Sebanyak 10 destinasi utama MICE ditentukan yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Batam & Bintan, Manado, Padang & Bukittinggi, Makassar, Medan, dan Solo.

Direktur MICE Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Nia Niscaya, mengatakan, secara umum terdapat peluang promosi MICE meski terjadi kecenderungan pasar yang menurun karena krisis finansial global.

Krisis tersebut, menurut dia, akan berpengaruh pada lama tinggal yang menjadi lebih singkjat, jumlah grup menjadi lebih kecil, pengeluaran dolar menjadi lebih rendah, dan pengurangan variasi layanan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009