Palu (ANTARA News) - Sebuah kapal motor yang membawa ratusan ton pupuk, tenggalam di perairan laut Selat Makassar, meski semua anak buah kapal berhasil selamat.

KM Maju Bersama yang berlayar dari Bontang, Kalimantan Timur, menuju Tolitoli, Sulawesi Tengah itu, tenggelam pada Jumat (27/3) sekitar pukul 23:00 WITA, setelah dihantam gelombang di sekitar 20 mil arah barat Pelabuhan Dede Tolitoli.

Informasi diperoleh ANTARA, Senin, menyebutkan, ihwal tenggelamnya KM Maju Bersama yang mengangkut 400 ton pupuk urea, bermula ketika bagian lunas kapal di kamar mesin bocor setelah dihantam gelombang tinggi di antara Pulau Kabetan dan Pulau Tumpangan.

"Ketika itu mesin kapal mati mendadak, sehingga saya segera memerintahkan ABK segera menurunkan sekoci untuk menyelamatkan diri," kata Asri, nakhoda kapal naas ini, kepada seorang wartawan lokal di Tolitoli.

Asri menjelaskan, ketika badan kapal mulai banyak kemasukan air laut, ia bersama semua ABK segera pindah ke sekoci dan berusaha mendayung menuju sebuah Bagan Ikan yang berada di tengah laut dekat lokasi kejadian untuk meminta pertolongan.

Pengelola bagan ini kemudian mengevakuasi semua ABK KM Baju Bersama ke Pelabuhan Dede Tolitoli yang jaraknya masih cukup jauh.

"Semua kami selamat dari maut, kecuali kapal beserta muatannya sudah ditelan gelombang," tuturnya Senin.

Nakhoda dan semua ABK KM Maju Bersama sekarang sudah berada di Kota Tolitoli dan ditampung di rumah penduduk sembari menunggu pemulangan ke daerah asal mereka.

Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Mutiara Palu sudah memperingatkan agar nelayan dan kapal motor kecil di Kabupaten Donggala, Tolitoli, dan Buol, berhati-hati melaut antara tanggal 26-28 Maret 2009 karena diperkirakan terjadi gelombang tinggi.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009