Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN memastikan kajian merger dua BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, selesai April mendatang untuk disampaikan ke Departemen Keuangan.

"(Kajian merger) sudah dibahas, kalau sudah ada skemanya maka tinggal ke Depkeu," kata Deputi Menneg BUMN Bidang Jasa dan Usaha Lainnya, Muhayat, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, untuk merealisasikan merger yang diharapkan beroperasi pada tahun 2010 itu telah dibentuk tim privatisasi terdiri atas korporasi dan deputi teknis Kementerian BUMN.

Peleburan usaha BUMN Farmasi yang akan disatukan dalam bentuk holding (perusahaan induk) merupakan strategi Kementerian BUMN dalam rangka restrukturisasi BUMN.

Penggabungan dua perusahaan itu agar memiliki daya saing lebih besar demi meraih pangsa pasar industri farmasi dan obat-obatan di dalam negeri, karena selama ini perusahaan farmasi pelat merah yang sahamnya tercatat di pasar modal tersebut memiliki beberapa bisnis yang hampir sama.

"Dengan peleburan ini perusahaan nantinya akan fokus pada bisnis kimia, dan obat-obatan melalui anak perusahaan," kata Muhayat.

Ia menambahkan, pembahasan sudah dilakukan di internal perusahaan dengan melibatkan Mandiri Sekuritas sebagai penasehat keuangan.

"Secara umum tidak ada masalah, dan jika sudah selesai tinggal masalah teknis penyesuaian dan penyampaiannya kepada otoritas bursa saham," ujarnya.

Menurut Muhayat, sesuai rencana merger tersebut diharapkan terlaksana pada semester I 2010 dengan asumsi anggota baru DPR-RI sudah terbentuk.

"Setelah memperoleh persetujuan dari Depkeu akan disampaikan ke DPR untuk selanjutnya mendapat pengesahan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham, karena kedua perseroan itu juga merupakan perusahaan publik," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009