Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan pengerjaan proyek pengembangan tujuh bandara tetap berjalan, terutama di daerah yang warganya teridentifikasi terjangkit virus Corona seperti Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Utara di tengah kondisi merebaknya virus Corona di beberapa wilayah di tanah air.

Untuk mendukung tetap berjalannya pengerjaan beberapa proyek pengembangan bandara tersebut sekaligus mencegah penyebaran lebih jauh virus Corona, Angkasa Pura I bekerja sama dengan mitra kontraktor memeriksa dan menjaga kesehatan para pekerja proyek pengembangan bandara melalui pemeriksaan suhu tubuh, pembagian masker, dan penyediaan hand sanitizer.

"Upaya ini merupakan komitmen manajemen untuk mengurangi penularan virus Corona lebih jauh dan melindungi para karyawan, terutama pekerja lapangan di proyek pengembangan bandara, dari ancaman penularan virus corona. Selain itu, upaya ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan kepada shareholders dan stakeholders untuk menyelesaikan pengembangan bandara dengan tepat waktu, walau kita tengah menghadapi situasi pandemi," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pemeriksaan kesehatan pekerja proyek pengembangan bandara, terutama dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara El Tari Kupang.

Baca juga: Angkasa Pura I terapkan "social distancing" di bandara

Khusus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga dilakukan sosialisasi mengenai Virus Corona, upaya pencegahan penyebarannya bagi para pekerja proyek, dan penyemprotan disinfektan yang direncanakan dilakukan satu minggu sekali mulai minggu ketiga Maret ini.

Sebagai informasi, progres pembangunan YIA ditargetkan tuntas 100 persen dan akan beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2020 mendatang.

Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler serta penerbangan VIP dan general aviation.

YIA memiliki kapasitas 20 juta penumpang per tahun, sebelas kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya memiliki kapasitas ideal 1,8 juta penumpang per tahun.

Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, AP I terapkan kerja dari rumah

Sedangkan realisasi progress paket 1 pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar hingga 10 Maret 2020 telah mencapai 47,6 persen.

Adapun pengembangan paket 1 Bandara Sultan Hasanuddin Makassar terdiri dari perluasan gedung terminal penumpang utama dan terminal sisi selatan, pembangunan fly over dan jalan akses utama, jembatan penghubung, gedung parkir sisi utara, dan gedung utilitas.

Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan meningkatkan kapasitas menjadi 15 juta penumpang per tahun dari tujuh juta penumpang per tahun dan ditargetkan selesai pada Mei 2021.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020