London (ANTARA News/Reuters) - Para pemimpin dunia akan berjanji untuk mengatur "hedge funds" (perusahaan-perusahaan keuangan lindung nilai) yang adalah untuk pertamakalinya dalam sejarah dan membentuk dewan pengawas untuk memonitor sistem keuangan global, demikian salah satu isi draf komunike bersama G20, Kamis.

Draf yang diperoleh Reuters dari para peserta delegasi Pertemuan G20 ini juga menyatakan bahwa para pemimpin dunia akan berikrar untuk bekerjasama dalam formulasi kebijakan ekonomi demi memulihkan pertumbuhan dunia dan menahan diri dari keinginan mendevaluasia mata uang agar (ekspor) kompetitif.

Para pemimpin negara-negara industri maju dan negara-negara perekonomian berkembang akan menyelesaikan rancangan penggenjotan kembali pertumbuhan ekonomi dan memantapkan sistem keuangan dalam pertemuan yang berlangsung di London, hari ini.

Yang kurang dari rancangan komunike ini adalah penegasan mengenai kawasan bebas pajak dimana Prancis dan Jerman berusaha mencari lokasi mana yang tepat dan aset bank mana yang mesti diungkapkan.

Draf komunike bersama ini akan memperkuat kewenangan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan cara memberikan lebih banyak tanggungjawab dalam mengawal perekonomian dunia dan menjamin krisis seperti sekarang tidak muncul lagi di masa mendatang.

Sumber daya baru akan tersedia untuk memperkuat kemampuan berperang IMF melawan krisis, sedangkan mata uang semu lembaga ini yang disebut "Special Drawing Rights" akan diperluas (penggunaannya). Namun draf ini tidak mengungkapkan hal-hal lebih spesifik dari itu.

Sketsa arsitektur baru sistem keuangan global juga tercantum dalam draf dimana sebuah badan bernama Dewan Stabilitas Keuangan akan menggantikan Forum Stabilitas Keuangan, yang akan bekerja bersama dengan IMF dalam mengawal perekonomian dan sistem keuangan global.

Komunike bersama ini berisi lima ikrar meliputi tekad untuk memulihkan perekonomian dan angkatan kerja, memperbaiki sistem perbankan dan kredit, memperkuat institusi-institusi keuangan global dalam menghadapi krisis dan mencegahnya di masa depan, mempromosikan perdagangan global, dan menciptakan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

"Dengan beraksi bersama untuk mewujudkan ikrar-ikrar ini kami akan mengeluarkan perekonomian dunia dari resesi dan mencegah krisis serupa terjadi di masa depan," demikian draf. (*)

Pewarta: imung
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009