Brisbane (ANTARA News) - Setelah sempat diterpa ketidakpastian selama hampir dua bulan sejak diumumkan Perdana Menteri Kevin Rudd pada 3 Februari lalu, paket stimulus ekonomi kedua pemerintah senilai 42 miliar dolar Australia akhirnya dapat dinikmati jutaan warga Australia mulai pekan ini.

ABC dan AAP, Senin, melaporkan, pembayaran bonus sebesar 250 dolar kepada warga yang berpendapatan sedikitnya 100 ribu dolar per tahun, 600 dolar kepada mereka yang berpendapatan 90 ribu per tahun dan 900 dolar kepada mereka yang berpendapatan 80 ribu dolar ke bawah mulai dilakukan pekan ini.

Pembayaran bonus yang diambil dari paket stimulus ekonomi pemerintah senilai 42 miliar dolar itu merupakan yang kedua kalinya diterima warga Australia setelah bonus Natal 2008.

Pembayaran bonus tersebut diberikan dalam bentuk cek maupun deposito bank kepada mereka yang pernah mengklaim pengembalian pajak pendapatan di kantor pajak tahun lalu. Data kantor pajak memperkirakan jumlah warga yang mengklaim pengembalian pajak pendapatan pada periode 2007-2008 mencapai 7,4 juta orang.

Sejak diumumkan pemerintah pada 3 Februari lalu, paket rangsangan ekonomi senilai 42 miliar dolar ini sempat dihadang kubu oposisi di parlemen karena Pemimpin Oposisi Malcolm Turnbull menilai besar dana paket pemerintah bernama "Rencana Pembangunan Bangsa dan Peluang Kerja" ini "berlebihan".

Ia bahkan menuding PM Rudd menggunakan dana negara dua kali lebih besar dari yang seharusnya. Bagi kubu pemerintah, paket stimulus ekonomi kedua tersebut akan menciptakan 90 ribu lapangan pekerjaan hingga 2010 dan menjaga pasar kerja dan investasi negaranya dalam jangka panjang di tengah krisis ekonomi global.

Paket kedua itu diumumkan PM Rudd Februari lalu di tengah adanya potensi kehilangan pendapatan pemerintah sebesar 115 miliar dolar Australia dalam empat tahun mendatang karena krisis keuangan dunia.

Pada 2008, PM Rudd juga meluncurkan paket rangsangan ekonomi, seperti paket "Strategi Keamanan Ekonomi" senilai 10,4 miliar dolar, program pembangunan infrastruktur komunitas lokal senilai 300 juta dolar, paket Dewan Pemerintah Australia (COAG) senilai 15,2 miliar dolar, dan paket pembangunan bangsa.

Rakyat Australia ikut menikmati langsung sebagian dari paket stimulus ekonomi pertama pemerintah senilai 10,4 miliar dolar itu melalui bonus Hari Natal 2008.

Resesi ekonomi dunia yang diperkirakan Dana Moneter Internasional (IMF) akan "semakin dalam dan berlarut-larut" ini ikut menyulitkan Australia karena beberapa negara mitra dagang pentingnya seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan China juga menghadapi kesulitan yang berat. (*)

Pewarta: imung
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009