Seoul (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan Lee Myung-ba, Senin, mengatakan, negaranya akan mengambil tindakan keras terhadap peluncuran roket Korea Utara, dan mengatakan bahwa peluncuran itu suatu tindakan gegabah yang mengancam perdamaian dan stabilitas dunia.

"Tindakan ceroboh Korea Utara itu mengancam keamanan regional dan global yang tak bisa dibenarkan berdasarkan alasan apapun," kata presiden dalam pidato radio mingguannya.

Pyongyang Ahad mengaku pihaknya berhasil menempatkan satelit komunikasi ke dalam orbit.

Klaim itu disengketakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), yang mengatakan mereka tidak mendeteksi adanya sesuatu yang baru di dalam orbit.

Seoul, Washington dan Tokyo telah memperingatkan, bahwa peluncuran roket, tak peduli apakah itu untuk satelit atau rudal, namun tindakan itu akan menuai sanksi apalagi jika yang dilakukan adalah uji coba rudal.

"Pemerintah akan melakukan tindakan keras terhadap provokasi yang dilakukan Korea Utara," kata Lee seperti dikutip dari Yonhap-OANA.

Dalam pidatonya Senin, Lee juga memfokuskan pada masalah krisis ekonomi global, sepulang dari konferensi tingkat tinggi (KTT) ekonomi G-20 di London pekan lalu.

Presiden mengatakan, ekonomi dunia akan pulih kembali lebih cepat daripada yang diperkirakan, jika semua negara menghormati perjanjian-perjanjian yang dicapai di KTT London itu.

"Kami yakin bisa mengatasi krisis ekonomi bahkan di tengah adanya ancaman-ancaman keamanan, dan membawa negara kami ke tahap selanjutnya. Kami pasti akan bisa lakukan itu," kata Lee. (*)

Pewarta: imung
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009