Jakarta (ANTARA News) - Survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Partai Demokrat masih mengungguli partai-partai lain.

Survei LSN yang diumumkan di Jakarta, Senin, juga memperlihatkan perkembangan fenomenal yang dicapai Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menempati urutan ketiga, menggeser Partai Golkar.

"Apa yang dicapai Gerindra sangat fenomenal mengingat hasil survei LSN sebelumnya, pada akhir Februari, tingkat elektabilitasnya masih di bawah sepuluh persen," kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry.

Survei LSN dilaksanakan 28 Maret hingga 3 April 2009 di 33 provinsi dengan jumlah sampel 1.230 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan acak bertingkat dengan toleransi kesalahan sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka.

Berdasar tingkat keterpilihan, Partai Demokrat meraih 19,3 persen disusul PDIP (16,2 persen), Gerindra (15,6 persen), Golkar (14 persen), PKS (6,6 persen), PAN (4,3 persen), PPP (4,1 persen), dan PKB (4,1 persen). Partai lainnya di bawah 2,5 persen.

Menurut Umar, mengingat survei dilakukan setelah kampanye bergulir selama 10 hari, pencapaian Gerindra menunjukkan partai itu mampu mengoptimalkan masa kampanye untuk merebut hati pemilih.

"Jika pemilu berlangsung jujur dan adil, potret Gerindra yang fenomenal dalam survei ini sangat mungkin menjadi realitas dalam Pemilu 2009," kata Umar.

Sebaliknya, meski memimpin, dibanding survei LSN sebelumnya, terjadi penurunan tingkat keterpilihan Partai Demokrat. Pada survei akhir Februari, tingkat elektabilitas Partai Demokrat mencapai 21,8 persen.

"Ini berarti Partai Demokrat kurang berhasil mengoptimalkan masa kampanye untuk mendongkrak dukungan," kata Umar.

Yang menarik, katanya, ternyata bantuan langsung tunai (BLT) yang digelontorkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada masa kampanye tidak menaikkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat, partai binaan Yudhoyono.  (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009