Yogyakarta (ANTARA News) - Meskipun KPU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Pemilu 2009 tidak menyiapkan TPS khusus, namun Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta tetap akan membantu memfasilitasi para pasien, keluarga pasien, serta petugas rumah sakit agar tetap bisa menyalurkan aspirasinya dengan memberikan hak pilih, 9 April.

"Caranya petugas kelompok penyelenggaraan pemungutan suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) terdekat yang ada di luar rumah sakit akan mendatangi para pasien di tempatnya masing-masing," kata Kepala Humas RS Dr Sardjito Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, Rabu.

Menurut dia, lokasi TPS nomor 68 yang berada di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlat Kabupaten Sleman merupakan TPS terdekat dengan rumah sakit iru yaitu lokasinya di selatan kamar jenazah RS Sardjito.

"Nantinya, para petugas KPPS di TPS 68 ini bersama dengan petugas keamanan RS Sardjito akan mendatangi para pasien yang tengah dirawat di rumah sakit ini," kata Trisno Heru Nugroho.

Menurut Heru, jumlah pasien ditambah dengan petugas rumah sakit di RS Sardjito cukup potensial yakni mencapai sekitar 1500 orang. Maka untuk bisa menggunakan hak pilihnya besok, pasien, petugas rumah sakit serta keluarga pasien tinggal menunjukkan surat undangan memilih serta kartu tanda penduduk (KTP) yang bersangkutan.

"Jadi, jumlah pasien dan petugas rumah sakit yang memberikan hak suara cukup banyak diperkirakan mencapai 1500 orang," katanya.

Pada kesempatan itu, Heru menyayangkan jika selama ini tidak ada sosialisasi dari KPU DIY mengenai tata cara pelaksanaan pencontrengan bagi pasien rumah sakit. Hal Ini berbeda dengan pemilu 2004 silam yang jauh hari telah ada sosialisasi.

"Kalau pemilu 2004 sejau jauh hari sudah ada kegiatan sosialisasi bagi pasien rumah sakit dan hasilnya 95 persen pasien dan petugas rumah sakit memberikan hak suaranya di rumah sakit tersebut. Sedangkan informasi tentang adanya TPS terdekat di sekitar rumah sakit diterimanya pada Selasa (7/4) sore," kata Heru.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009