Kupang, (ANTARA News) - Sekitar 2.000 peziarah Katolik dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan berbagai tempat lainnya di Indonesia, sudah tiba di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur untuk mengikuti Prosesi Jumat Agung pada 10 April 2009.

Sekretariat panitia Jumat Agung di Gereja Katedral Reinha Rosari, Kamis, melaporkan, hingga perayaan Kamis Putih, sudah terdaftar sekitar 2.000 peziarah Katolik dari berbagai daerah di NTT dan wilayah Indonesia lainnya sudah tiba di Larantuka untuk mengikuti Proses Jumat Agung.

Pada perayaan Kamis Putih di Katedral Reinha Rosari Larantuka, Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung memberikan minyak suci kepada umat Katolik yang hadir pada perayaan tersebut.

Ribuan peziarah tersebut, diduga belum menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 9 April 2009.

Perayaan Kamis Putih sangat disakralkan oleh umat Katolik setempat, sehingga pelaksanaan pemilu yang berlangsung pada 9 April, digeser waktu pelaksanaannya pada 14 April 2009.

Pada hari Senin (13/4), para peziarah sudah meninggalkan Larantuka untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Pada Kamis Putih ini, akan digelar pentahtaan Patung Tuan Ma (Bunda Maria) dan Tuan Ana (Yesus Kristus) di dalam ruangan Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana, dan pintu dua kapela itu akan dibuka untuk acara cium Tuan Ma dan Tuan Ana, serta memanjatkan syukur dan doa bagi umat peziarah.

Kamis malam akan digelar Misa Kamis Putih atau Malam Perjamuan Terakhir yang direncanakan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Girelli.

Sedangkan pada puncak Semana Santa, Jumat Agung, hari wafat-Nya Yesus Kristus di salib akan digelar perarakan Tuan Menino, sebutan untuk kanak-kanak Yesus yang akan diantar dengan prosesi laut atau Anta Tuan dari Pantai Kota Rowido ke Pantai Kuce, di Istana Raja Larantuka.

Kemudian prosesi penghantaran Tuan Ma dan Ana dari kapela ke Gereja Katedral, lalu pada Jumat malam dilakukan prosesi iman keliling kota Larantuka dengan menyinggahi armida-armida, tempat perhentian yang melukiskan perjalanan Salib Yesus.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009