Bekasi (ANTARA News) - Pemilih yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap dan dikirimi undangan namun tidak datang ke TPS menyalurkan aspirasi politiknya di Kota Bekasi kemungkinan cukup besar, setidaknya bila dilihat dari empat TPS.

Dari pantauan ANTARA, di TPS XVI RT 4 RW II, Margahayu Bekasi Selatan, dari 208 pemilih terdaftar hanya 145 yang menyalurkan hak pilih atau 69,7 persen, dan 11 suara dinyatakan tidak sah.

Di TPS 72 RW 12 Jatiringin Jaya, Bekasi Selatan, dari 274 pemilih terdaftar hanya 187 yang datang ke TPS atau 68,2 persen sedangkan suara tidak sah sebanyak 12.

Untuk TPS XV Margahayu, dari 208 mata pilih yang hadir sebanyak 156 orang atau 60,4 persen, dengan suara tidak sah 11 suara, sementara di TPS XIV dari 208 mata pilih yang hadir sebanyak 157 atau 75,4 peresen.

Ketua KPU kota Bekasi, Tubagus Hendi Irawan, menyatakan banyaknya calon ternyata belum mampu meningkatkan partisipasi warga Kota Bekasi untuk menyalurkan hak pilihnya.

Hendi menyatakan, besar kecilnya partisipasi pemilih sangat ditentukan dengan kualitas calon, kepercayaan terhadap anggota dewan serta pemerintahan hasil Pemilu lalu.

"Saya memperkirakan partisipasi pemilih bisa lebih tinggi dengan banyaknya calon dan giatnya kampanye serta ajakan untuk memilih mereka dalam Pemilu legislatif," ujarnya.

Hendi menyatakan, apapun hasil Pemilu dan tingginya partisipasi warga yang tidak menyalurkan hak pilih harus diterima sebagai sebuah realitas dan menjadi pemikiran di masa datang.

"Kita harapkan dalam pemilihan Presiden nanti partisipasi warga bisa lebih tinggi, karena selama ini warga seringkali tidak puas dengan berbagai persoalan yang sering muncul di media akibat perbuatan anggota dewan," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009