Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan telah berbicara dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan meminta agar seluruh industri yang mendukung penanganan COVID-19 akan dioptimalkan.

"Kami telah berbicara dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, semua industri yang mendukung penanganan COVID-19 akan dioptimalkan, selain industri tekstil untuk produksi APD, masker, hand sanitizer. Jadi mampu mendukung kebutuhan tanpa dari luar," kata Doni dalam konferensi pers seusai mengikuti Rapat Terbatas Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19 di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Andy F Noya serahkan bantuan Rp5,2 miliar bantu tangani COVID-19
Baca juga: Pemda diminta kolaborasi pentahelix tangani COVID-19


Doni mengatakan jika optimalisasi industri-industri tersebut bisa maksimal, maka industri bisa bekerja sama dengan komponen daerah untuk bisa membantu negara-negara lain yang membutuhkan alat pelindung diri (APD), karena sebagian besar industri tekstil di Asia Selatan, Tenggara serta negara maju justru mengurangi produksi industri tekstil.

Doni dalam rapat terbatas tersebut menyampaikan seluruh gubernur mendukung keputusan pemerintah melakukan social distancing atau menjaga jarak sosial yang oleh Presiden diterjemahkan menjadi physical distancing atau menjaga jarak fisik

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19: Tingkatkan kedisiplinan soal jaga jarak
Baca juga: Bank Dunia, ADB tawarkan bantuan ke Indonesia tangani COVID-19


Presiden menekankan agar physical distancing ini bisa diterjemahkan gubernur dan pejabat daerah agar tercipta sebuah kedisiplinan dalam pelaksanaannya.

Langkah menjaga jarak bukan hanya berlaku di tempat umum tapi juga di seluruh rumah tangga di setiap keluarga.

"Karena belum tentu di setiap keluarga semuanya negatif, belum tentu seluruh anggota keluarga aman virus corona oleh karenanya penjelasan-penjelasan yang terus-menerus tentang pentingnya jaga jarak dan disiplin yang tinggi harus menjadi prioritas di berbagai kesempatan," ujar Doni.

Baca juga: Tokoh agama dan daerah diimbau kooperatif cegah kerumunan massa
Baca juga: Indonesia miliki 40 laboratorium bekas penanganan pandemi SARS

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2020