Jakarta, (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meminjamkan enam unit server demi menunjang kelancaran proses tabulasi data Pemilu Legislatif 2009 dan publikasi "real count".

"Bantuan berupa perangkat server ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi penghitungan suara pada tabulasi KPU," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, di Jakarta, Senin.

Enam server yang dipinjamkan tersebut masing-masing berkapasitas empat kali lipat dari server yang ada saat ini.

Hingga saat ini diutarakan Eddy, pengiriman data perolehan suara dari daerah ke KPU Pusat, seperti yang terlihat dalam "real count" KPU baru sekitar 3 juta dari perkiraan 130 juta pemilih.

Trafik yang lewat melalui jaringan Telkom masih sangat kecil yakni sekitar 5 sampai 10 persen dari total kapasitas yang disediakan.

Namun demikian, Telkom telah mempersiapkan alternatif lain seandainya kapasitas yang tersedia tidak mencukupi atau terjadi lonjakan trafik yang luar biasa.

Diakui Eddy Kurnia, publikasi tabulasi hasil pengolahan yang dipublikasikan melalui jaringan internet di pusat tabulasi KPU, Hotel Borobudur, pada Jumat (10/4) hampir melampaui kapasitas.

Hampir `overloaded` oleh sekitar 70.000 pengakses masuk (login user) dengan trafik sekitar 20 Megabite per detik (Mbps).

"Tiga server yang disiapkan KPU nyaris kewalahan. Begitupun untuk keperluan tabulasi dan validasi hingga siap dipublikasi tadinya hanya dilayani oleh dua server sehingga kurang cukup," ujar Eddy.

Meski tanggung jawab Telkom lebih pada masalah konektivitas, tetapi menurut Eddy Kurnia, pihaknya akan mengawal secara ketat komunikasi data di KPU baik dari KPU pusat maupun di daerah.

"Khusus untuk lokasi KPU, Telkom menyiapkan tenaga teknis yang bersiaga setiap saat di 506 titik," katanya.

Sesuai dengan kesepakatan dengan KPU, Telkom bertanggungjawab terhadap penyediaan koneksi (ketersambungan) berupa akses pita lebar ("bandwidth"), instalasi dan integrasi, "Disaster Recovery Center", "Call Center" serta pemeliharaan jaringan.

Sedangkan untuk keperluan masyarakat umum di luar KPU, Telkom berperan menjaga kualitas layanan dengan membentuk posko-posko di seluruh unit kerja untuk memonitor kondisi, mengantisipasi dan jika terjadi gangguan bisa cepat terselesaikan.

"Dengan kesiagaan posko itu respon Telkom jauh lebih cepat dan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas telekomunikasi dari Telkom dengan prima," ujar Eddy.(*)

 

Pewarta: anton
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009