Sydney (ANTARA News) - Perusahaan penerbangan Australia, Qantas, Selasa memangkas prediksi keuntungan hingga 80 persen dan perusahaan penerbangan itu akan mengurangi 1.750 pekerja dan menangguhkan multi miliaran dolar pesanan untuk 16 unit pesawat.

"Kami tidak mempunyai pilihan lain tetapi untuk menurunkan prediksi keuntungan kami akan membuat perubahan besar guna menjamin Qantas dapat bertahan dalam kondisi komersial saat ini," kata chief executive Alan Joyce seperti dilaporkan Kantor Berita AFP.

Ia mengatakan, penurunan target keuntungan itu dari 500 juta dolar (250 juta dolar AS) menjadi sekitar 100-200 juta dolar.

Qantas mengatakan bahwa perusahaan itu telah merespon untuk suatu "kondisi perdagangan yang mengalami kemerosotan cepat dan berarti serta memperingatkan garis panduan keuntungan baru diturunkan lagi jika kondisi masih terus menurun.

"Qantas juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi belanja modal dengan sedikitnya 800 juta dolar pada 2009-2010, dan menangguhkan pesanan untuk empat Airbus A380 dan 12 Boeing 737-800 serta mengurangi kapasitas dengan lima persen lagi.

Qantas memesan 20 pesawat jenis A380 untuk armada penerbangan jarak jauh. Selain itu perusahaan itu juga akan mengurangi 500 pekerja manajemen dan mungkin memangkas posisi pekerja full-time 1.250 lagi guna melindungi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan penerbangan itu.

Pengurangan pekerja terakhir muncul setelah Qantas memangkas 1.500 pekerja pada Juli tahun lalu dan 90 pekerja manajemen senior bulan lalu.

Deputi Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan apa yang dapat dilakukan guna membantu para pekerja Qantas yang kehilangan pekerjaan mereka.

"Jelas ini merupakan suatu berita yang sangat tidak menyenangkan," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009