Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengaku optimistis bahwa dana asing akan terus masuk ke Indonesia sehingga nilai tukar rupiah akan terus menguat.

"Saya selalu optimis, jadi memang kalau suasana dalam negeri baik seperti ini dibanding dengan negara lain, saya kira kok banyak yang berminat ke Indonesia," kata Gubernur BI Boediono di Gedung Djuanda I Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, nilai tukar rupiah tergantung pada kondisi global. Saat ini sentimen global terhadap Indonesia membaik namun dapat berubah sewaktu-waktu.

"Tapi kami ingin menjaga jangan sampai nilai tukar terlalu berfluktuasi," katanya.

Namun Boediono tidak bersedia menyebutkan pada level berapa nilai tukar rupiah akan dipertahankan.

Ketika ditanya apakah kondisi Thailand berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, Boediono mengatakan, bisa saja ada pengaruh dari sana.

"Bisa juga, tapi saya tidak bisa memastikan, saya bukan ahli politik," katanya.

Menurut dia, aliran dana asing memang ada, dan mereka harus mencari tempat yang dianggap paling menguntungkan dan risikonya paling kecil.

Senada dengan Boediono, Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Goeltom mengatakan, penguatan rupiah saat ini karena ada aliran dana asing masuk.

"Ini mungkin karena kita lebih baik dari negara lain. Misalnya Singapura pertumbuhan ekonominya minus 9 persen, Thailand kondisi politiknya labil, jadi kita keadaanya memang lebih baik," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan pemilu yang sampai saat ini masih aman-aman saja juga mendorong kondisi Indonesia yang lebih baik.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009