Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Basri Bermand mengatakan, organisasinya menolak wacana pemilu ulang karena akan menghabiskan biaya dan tenaga yang besar.

"Diadakannya pemilu ulang hanya akan memakan banyak biaya, padahal biaya tersebut lebih baik dialokasikan kepada masyarakat," katanya kepada wartawan di sekretariat Tarbiyah Islamiyah, Jakarta Pusat, Kamis.

Padahal, katanya, pemilu sekarang belum dapat diprediksi apakah memiliki cacat hukum atau tidak. Sehingga, katanya, tidak perlu dilakukan pemilu ulang.

Ia mengimbau para caleg menerima hasil pemilu dengan lapang dada. Jika para caleg keberatan dan menganggap ada kesalahan dalam pelaksanaan pemilu, kata Basri, mereka dapat menggunakan jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Jika ada yang tidak setuju dengan kesalahan tehnik yang terjadi pada pemilihan legislatif yang lalu, seperti tidak tercantumnya nama pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), selesaikanlah melalui jalur hukum jangan sampai dilakukan pemilu ulang," imbaunya.

Ia juga mengimbau kepada pemilih untuk melakukan pemeriksaan kembali namanya pada DPT agar tidak terjadi kesalahan lagi pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

"Di dalam hak memilih juga terdapat kewajiban yaitu memeriksa kembali namanya pada DPT, sehingga mereka dapat menggunakan haknya dengan baik pada pilpres mendatang," katanya.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah, kata Basri, membebaskan anggotanya memilih partai pada saat pemilu legislatif, namun pada pilpres mendatang diharuskan memilih presiden yang memiliki persyaratan sesuai dengan kondisi bangsa saat ini.

"Persyaratan yang harus dimiliki presiden saat ini adalah taqwa, amanah, rasional, berwawasan kebangsaan, dan ilmu pengetahuan yang luas," jelasnya.

Ia mendoakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu sehat sehingga dapat dicalonkan kembali pada pilpres mendatang.

Dalam jumpa pers tersebut, Basri juga mengatakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah akan menyelenggarakan peringatan ulang tahun organisasi yang ke-81 di Sentul. Pada acara tersebut akan diselenggarakan rapat kerja nasional guna membulatkan padangan untuk pilpres mendatang.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang didirikan pada 5 Mei 1928 merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki tujuan pokok untuk memberikan pendidikan dakwah dan sosial kemasyarakatan. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009