"Targetnya dalam dua hingga tiga bulan ke depan, satu set KRL bekas itu sudah bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Kurniadi Atmosasmito di Jakarta, Kamis (16/4).
Dana untuk pembelian 10 set KRL bekas atau sekitar 88 kereta itu, berasal dari induk perusahaan, PT KAI, katanya.
Namun, ia enggan merinci total dana yang dipergunakan untuk ekspansi penambahan armada itu.
"Yang jelas, target kami, hingga akhir tahun ini mampu meningkatkan kapasitas angkut KRL Jabodetabek dari 325 ribu orang per hari saat ini menjadi 420 ribu orang per hari," katanya.
Ia juga enggan merinci, asal pembelian dari 10 set KRL bekas itu.
"Tekad kami hingga 2013, seluruh KRL ekonomi di Jabodetabek ber-AC, asalkan tarifnya mencapai biaya keekonomian," katanya.
Untuk meningkatkan kapasitas angkut, pihaknya juga akan meningkatkan layanan kepada para pelanggannya antara lain dengan mempertahankan ketepatan waktu keberangkatan, layanan tiket elektronik dan lainnya.
"Secara bertahap, kami akan lakukan upaya sterilisasi stasiun di Jabodetabek," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009
