Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, Sabtu, terlihat menghadiri upacara wisuda bagi 1.889 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk memberikan penghargaan kepada universitas tersebut. Kedatangan bos salah satu perusahaan jamu itu terkait penganugerahan penghargaan dari MURI untuk Unair yang telah mencatatkan rekor baru sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang mewisuda ayah, ibu dan anak dalam waktu yang bersamaan. "Kami sudah mengecek ke UI, UGM, ITB, IPB, dan universitas lain di Indonesia, ternyata belum ada yang pernah mewisuda ayah, ibu dan anak secara bersamaan. Jadi, rekor baru itu dicatat di Unair, sehingga Unair berhak atas penghargaan MURI," katanya. Piagam itu semula akan disampaikan sendiri oleh Jaya Suprana, tapi setelah melihat sesepuh masyarakat Jatim H. Mohammad Noer, yang juga mantan Gubernur Jatim itu tampak hadir dalam acara itu, maka Jaya Suprana memohon kepada HM Noer untuk menyampaikan Piagam MURI kepada Rektor Unair Prof. Dr. H. Fasich, Apt. Ayah, ibu, dan seorang anak sekeluarga yang mengukir rekor MURI karena diwisuda bersamaan adalah Dr. Tandyo Hasan, SH., MH., M.Kn (ayah), Dr. Inge Soesanto, SH., M.Kn (ibu) dan Michael Hans,SH (anak). Tandyo dan Inge diwisuda untuk Doktor (S3) sedang Michael Hans untuk S1. Ketiganya dalam bidang ilmu hukum. Mereka bertiga juga menerima Piagam MURI karena diwisuda bersamaan dan suami-istri menempuh program doktoral secara bersamaan pula. Menurut Jaya Suprana, rekor yang baru itu merupakan peristiwa langka yang sekaligus dapat memotivasi keluarga dalam menempuh pendidikan bagi anggota keluarganya. "Keluarga adalah pilar peradaban dan kebudayaan bangsa kita, sehingga kekeluargaan harus dijunjung tinggi," katanya. Bahkan, katanya, sebagai pencatat rekor pertama untuk kategori itu, kedudukan Tandyo, Inge, dan anaknya (Hans) tidak dapat digugurkan jika ada peristiwa yang sama di kemudian hari. "Jika ada peristiwa yang sama, MURI tetap akan mencatat dan menghargai, tapi tidak menggugurkan Tandyo sekeluarga. Barulah jika anak yang diwisuda bersamaan itu lebih dari satu, maka itu sebagai rekor baru. Kalau anaknya dua atau tiga yang diwisuda bersamaan kedua orangtua, maka hal itu rekor baru," katanya. Secara terpisah, Rektor Unair, Prof. Dr. Fasich juga menyatakan kegembiraannya atas diberikannya Piagam MURI itu. "Peristiwa itu dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan tingkat pendidikan bagi masyarakat, dan peristiwa ini akan memacu Unair untuk tetap terus meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidikannya untuk masyarakat," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009