Jakarta (ANTARA News) - Tokoh senior Partai Golongan Karya (Golkar) Siswono Yudhohusodo meminta partainya untuk tidak mengajukan nama calon wakil presiden sebagai pasangan calon presiden yang akan mengikuti Pilpres mendatang.

Jika Golkar mengajukan nama calon wakil presiden dan ternyata ditolak capres yang akan didampingi maka hal itu justru akan merendahkan martabat Golkar, kata Siswono di Jakarta, Minggu.
 
"Golkar tak perlu ajukan nama (cawapres) kalau tidak diterima (calon) presiden akan merendahkan partai. Semua serahkan saja ke presiden," katanya kepada wartawan.

Menurut dia, kriteria seorang cawapres harus bisa bekerjasama dengan capres yang menjadi pasangannya sementara penilaian itu tergantung capres.

"Bagaimana kalau kita mengajukan sederet nama namun ditolak presiden. Kalau Partai Demokrat butuh, pasti akan datang," katanya.

Sementara itu menyinggung kemungkikan Partai Golkar tetap mengajukan calon presiden, mantan Menteri Transmigrasi era Orde Baru itu menyatakan, masih ada pilihan untuk partainya melakukan hal itu.

Namun yang pasti, tegasnya, orang itu bukan Ketua Umum Partai Golkar sekarang karena di bawah kepemimpinannya suara Golkar malah turun drastis pada Pemilu kali ini.

"Tidak patut seorang ketua umum yang mengkibatkan suara partai menurun diajukan sebagai capres," kata Ssiwono.

Pada 23 April 2009, Partai Golkar akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus) yang salah satu agendanya membahas nama-nama yang akan diusung sebagai Capres ataupun Cawapres.

Ketika disinggung kesediaan dirinya untuk diajukan sebagai cawapres Golkar, Siswono secara diplomatis menyatakan, secara konstitusi pengajuan nama cawapres hanya bisa dilakukan oleh partai politik.

"Saya selalau sadar secara konstitusi yang bisa mengajukan usul capres dan cawapres adalah parpol," katanya. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009