Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan enam stasiun TV lokal dari enam provinsi dalam mensosialisasikan program KB sehingga mampu mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera bagi penduduk Indonesia. Kerja sama itu ditandai pertemuan teknis mensinergikan program KB di Jakarta, Senin (20/4) yang dibuka Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Kemasyarakatan (KSPK) BKKBN Hardiyanto dan diikuti wakil dari enam TV lokal dari Banten TV, TVRI Bandung, TVRI Semarang, JTV Surabaya, Makassar TV dan Medan TV. Hardiyanto mengatakan, pemilihan enam provinsi itu didasarkan jumlah penduduk di enam provinsi tersebut sudah melebihi 60 persen dari penduduk Indonesia dan kerja sama itu akan diisi acara program acara dialog interkatif di masing-masing TV dengan durasi 60 menit seminggu sekali dan selama 24 episode. "Teknis acara dialog interaktif kini sedang dibahas antara tim BKKBN, penyelenggara program dan jajaran enam tv lokal tersebut," katanya. Hardiyanto berharap, melalui acara dialog interaktif program KB dengan masyarakat pemirsa tv setempat dengan nara sumber pejabat dan tokoh masyarakat/agama setempat diharapkan kesertaan program KB dalam masyarakat meningkat. Ia memberikan contoh, berkat program KB dimulai 1970 bahwa ramalan para pakar bahwa penduduk Indonesia pada tahun 2000 akan menjadi 280 juta jiwa tidak benar, ternyata jumlahnya hanya sekitar 200 juta jiwa, sehingga program KB mampu selama 30 tahun mampu menekan jumklah penduduk sekitar 80 juta jiwa. "Penekanan tambahan penduduk 80 juta jiwa itu berarti program KB mampu mengurangi beban biaya negara dari sektor pelayanan kesehatan, pendidikan dan penyediaan lapangan pekarjaan," ujar Hardiyanto. Ia menyatakan optimis melalui kerja sama dengan media massa, termasuk tv, cetak dan radio, diharapkan kesertaan program KB pada pasangan usia subur (PUS) yang pada 2008 sebanyak 61,4 persen akan meningkat minimal satu persen per tahun, sehingga angka keseburan perempuan (TFT - Total Fertility Rate) dari 2,6 anak saat ini juga dapat diturunkan. Selaian itu, angka pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2008 mencapai 1,3 persen per tahun juga dapat diturunkan menjadi 1,1 persen pada akhir 2009. Penduduk Indonesia saat ini diperkirakan 220 juta jiwa. "Jika kesertaan KB naik satu persen per tahun dari 61 persen pada 2008, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 akan menjadi 237 juta jiwa, jika kesertaan KB statis, maka jumlah penduduk 255 juta jiwa dan jika kesertaan KB menurun maka jumlah penduduk menjadi 264 juta jiwa pada 2015," demikian Hardiyanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009