Timika, (ANTARA News) - Tim SAR Kabupaten Mimika Papua bekerja sama dengan Tim Emergency and Rescue Group PT Freeport Indonesia (PTFI) hari Senin telah berhasil mengevakuasi 11 jenazah korban jatuhnya pesawat "Mimika Air" yang jatuh di Gunung Gergaji, wilayah Kabupaten Puncak Jaya (17/4).

Dari Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Senin, kegiatan evakuasi jenazah itu dilakukan dua kali. Evakuasi pertama berlangsung pukul 07.45 WIT dan kedua pada pukul 08.45 dengan menggunakan helikopter AirFast milik PTFI.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Letkol (Pnb) Easter Haryanto menjelaskan evakuasi berlangsung lancar tanpa mengalami gangguan berarti.

Cuaca di lereng Gunung Gargaji cukup baik sehingga semua jenazah berhasil diangkut ke Ilaga salah satu distrik yang paling dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

"Tim SAR dan Tim emergency dari PTFI telah berhasil mengevakuasi 11 jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat ke Ilaga. Pada saat ini jenazah-jenazah tersebut sedang diproses untuk dimasukkan ke dalam peti jenazah," katanya.

Pada sekitar pukul 09.00 WIT, pesawat berbadan kecil Trigana Air masih mengangkut dua peti jenazah dari Timika ke Ilaga sehingga semua jenazah dapat dimasukkan ke dalam peti jenazah sebelum diterbangkan ke daerah asal masing-masing korban.

Para korban jatuhnya pesawat Mimika Air yang berhasil dievakuasi hari ini adalah Nai Lin Aung (pilot) berkewarganegaraan Myanmar, Makmur Soesilo (Co-Pilot), Marten Jitmau, Pdt.Melkias Kiwak, Welem Wayauw, Lasarus Wonda, Ruben Murib, Emina Murib, dan anak dari Emina Murib yang masih bayi, Herman Sanafi dan Irwan Patabang.

Menurut rencana, jenazah pilot Nai Lin Aung dan Co-Pilot Makmur Soesilo hari Senin diterbangkan dari Ilaga ke Timika untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta .

Sedangkan jenazah lainnya Marten Jitmau dibawa ke Sorong dan Herman sanafi ke Sentani,Jayapura serta lainnya dimakamkan di Ilaga dan Mulia-ibukota Kabupaten Puncak Jaya.

"Kami belum dapat membawa jenazah itu dari Ilaga karena masih harus diidentifikasi lantaran kondisi jenazah sudah hampir tidak dikenal lagi kecuali jenazah pilot dan co pilot yang masih utuh," kata Danlanud Letkol Easter.

Selama tahun 2009, tercatat dua kali kecelakaan pesawat di Papua yang menewaskan crew dan penumpangnya yakni sebelumnya 9 April lalu di Wamena, pesawat Aviastar.

Gunung Gergaji pada tahun 2006 juga meminta korban yakni pesawat Trigana jenis Twin Otter, seluruh penumpang beserta crew tewas.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009