Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kapal kargo KM Sumber Indah GT 34, Rabu (14/1) dinihari sekitar pukul 00:00 WIB tenggelam dihantam gelombang, perisitwa itu terjadi sekitar 3 mil bagian Tenggara dari Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun (TBK). "Tujuh ABK dan nakhodanya berhasil menyelamatkan diri. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, saat ini kapal tersebut sengaja dikandaskan di Pulau Pandan," ungkap Pelaksana Harian (PH) Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) kelas II Tanjung Balai Karimun (TBK), Viktor Vikki S di Pelabuhan Internasional TBK, Rabu. Berdasarkan informasi yang dihimpun kapal tersebut awalnya bertolak, Senin (12/1) dari Pelabuhan Bambu Kuning, Pekanbaru tujuan Tanjung Pinang mengangkut 152 unit sepeda motor, satu unit mobil BM 1228 AP, alat-alat dapur dan bahan makanan. Saat memasuki perairan Karimun sekitar pukul 23:00 WIB kapal tersebut mengalami kebocoran dibagian lambung kapal, karena dihantam gelombang besar. "Ada sekitar satu jam, kami terus membuang air laut yang masuk dari kamar mesin mengunakan pompa mesin, namun pekerjaan itu sia-sia," ungkap Nakhodanya, Darwis. Selanjutnya dia bersama tujuh ABKnya naik keatap kapal dan mencari daratan terdekat dan mengkandaskan kapal tersebut. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," ucapnya. Tidak lama berselang seluruh ABK berikut nakhodanya diselamatkan oleh nelayan tradisional dari Pulau Parit. Sementara menurut Kepala Seksi Gangguan dan Pengamatan (Gamat) Adpel TBK, Fakhrin Reza mengatakan pihaknya memperoleh informasi tenggelamnnya kapal tersebut sekitar pukul 23:00 WIB. Setelah mendapt informsi langsung bertolak kelokasi untuk memberikan pertolongan. Namun disebabkan gelombang laut yang begitu kuat, mereka hanya bisa bertahan sekitar 45 menit dilokasi tersebut kembali Pelabuhan TBK. Sekitar pukul 02:00 WIB, mereka kembali mencoba kelokasi dan akhirnya mengetahui bahwa tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. "Seluruh ABK dan nakhodanya telah diselamatkan oleh nelayan ke Pulau Parit, sekitar pukul 06:00 WIB, nakhoda dengan seluruh ABK diantar oleh nelayan kemari," ucapnya. Dia menjelaskan keberadaaan bangkai kapal yang diageni oleh PT Sukma Belia Tamamaha itu, tidak menganggu alur pelayaran selain itu tidak ada terjadi pencemaran. "Karena lokasi tenggelam kapal tersebut bukanlah dialur pelayaran," paparnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009