Jakarta (ANTARA News) - Plt Menko Perekonomian/Menkeu, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar lembaga keuangan termasuk bank meningkatkan kewaspadaan menyusul ritme perekonomian nasional yang melemah karena faktor global.

"Perlu antisipasi atas ritme perekonomian yang melemah karena faktor global," kata Sri Mulyani usai memberikan sambutan dalam forum mitra Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-Inspektorat Jendral di Jakarta, Senin.

Ritme perekonomian nasional yang melemah membuka kemungkinan munculnya masalah pada bank termasuk meningkatnya kredit bermasalah (NPL).

Sementara itu, mengenai likuidasi Bank IFI, Sri Mulyani mengatakan, kasus yang terjadi pada bank itu tidak menimbulkan dampak sistemik.

"Bank Indonesia (BI) sudah melakukan surveillance (pengawasan) sejak lama, dan mereka menyampaikan laporan ke pemerintah," katanya.

Berbagai upaya penyelamatan sudah dilakukan dengan meminta pemegang/pemilik saham pengendali untuk menambah modal atau mencari investor baru.

"Namun sampai batas waktu yang diberikan tidak ada perbaikan kondisi bank sehingga diputuskan untuk melikuidasi bank itu," katanya.

Menurut dia, tindak lanjut atas likuidasi Bank IFI sudah dan akan terus dilakukan seperti identifikasi nasabah dan penjaminannya, pengamanan aset, agunan, dan penanganan pinjaman kepada pihak ketiga.

BI dan LPS mengamankan aset-aset Bank IFI sehingga tidak ada aset yang hilang atau berpindah tangan kepada yang tidak berhak.

"Dana nasabah yang mendapat penjaminan diidentifikasi. LPS punya mekanisme penggantian atas dana di bank yang dilikuidasi," kata Sri Mulyani.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009