Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Riset untuk Konsumen, Lembaga Survei Nielsen, Catherine Eddy mengatakan Pemilu legistlatif yang baru berlangsung berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. "Pemilu telah menahan dampak negatif krisis ekonomi global untuk Indonesia," katanya di Jakarta, Kamis. Hal itu ditunjukkan dengan indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang turun sedikit (enam poin) dibanding semester II/2008 yaitu dari 110 menjadi 104 poin. Berdasarkan hasil survei kepercayaan konsumen global Nielsen yang terbaru, Indonesia menduduki posisi puncak du dunia, diikuti oleh Denmark (102 poin), dan India (99 poin). Negara yang paling pesimis adalah di dunia adalah Korea (31 poin), Portugal dan Latvia (48 poin). Meski demikian, indeks kepercayaan konsumen Indonesia mengalami penurunan besama 49 negara lainnya yang mengikuti survei tersebut. Hanya Taiwan yang mengalami kenaikan indeks kepercayaan konsumennya yaitu dari 60 poin menjadi 63 poin, meskipun masih 14 poin di bawah rata-rata indeks global. Negara lain seperti Rusia, Arab dan Brazil mengalami penurunan keceryanaan konsumen yang terbesar selama enam bulan karena penurunan nilai mata uangnya, melemahnya pasar ekspor dan harga komoditas global yang jatuh. Kepercayaan konsumen turun sebesar 29 indeks poin di Russi dari 104 menjadi 75 poin. Hal itu merupakan penurunan terbesar yang terjadi secara global. Kecepercayaan konsumen di Arab dan Brazil masing-masing turun 21 poin. "Konsumen dunia telah terpukul akibat serangan hebat dan konstan dari berita buruk dalam enam bulan terakhir," ujar Catherine. Catherine menjelaskan berita buruk mengenai PHK, keuntungan perusahaan yang tergerus, perusahaan yang bakrut, target PDB (Produk Domestik Bruto) yang diturunkan dan perkiraan produksi industri yang turun telah mengurangi kepercayaan konsumen dan kekuatan belanja mereka ke tingkat terendah dari masa pasca peran. "Akan tetapi sentimen di Indonesia masih sangat positif," tuturnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009