Semarang (ANTARA News) - Stasiun Tawang Semarang hingga Rabu (14/1) siang masih terendam banjir, baik di halaman parkir maupun di dalam stasiun. Ketinggian air di dalam stasiun sekitar 10-30 cm, sedangkan diluar stasiun ketinggian air hampir mencapai satu meter. Hujan yang berlangsung di Semarang dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan Stasiun Tawang terendam banjir sejak Minggu (11/1). Pelaksana Stasiun Tawang, Amin Sugiyanto mengatakan, jadwal pemberangkatan kereta api berjalan normal tetapi bagi calon penumpang yang terlambat diberi toleransi waktu sekitar 5-10 menit. Ia mengatakan, meskipun Stasiun Tawang terendam banjir, pemberangkatan kereta api tidak dipindah ke Stasiun Poncol karena Poncol hanya merupakan tambahan untuk tempat naik dan turunnya penumpang. Sedangkan untuk pembelian tiket dapat dilakukan di Stasiun Tawang maupun Stasiun Poncol, di pusat pelayanan pemesanan karcis (P2R) maupun secara online. Menurut dia, hampir setiap tahun Stasiun Tawang dilanda banjir dan tahun ini merupakan banjir yang paling parah. Hal ini disebabkan drainase yang buruk dan normalisasi Sungai Tenggang yang belum selesai. "Mudah-mudahan tahun ini Stasiun Tawang bisa ditinggikan sehingga tidak banjir lagi," katanya. Ia mengatakan, perbaikan Stasiun Tawang masih perlu pertimbangan dari berbagai instansi terkait, hal ini karena stasiun ini masuk ke dalam salah satu warisan cagar budaya, dimana ornamen-ornamen di dalamnya harus tetap dipertahankan agar tidak kehilangan ciri khasnya. Calon penumpang tujuan Jakarta, Dian (45) mengharapkan adanya perbaikan Stasiun Tawang agar terbebas dari banjir. Seorang pemilik kios di Stasiun Tawang, Karjono, mengatakan banjir yang melanda Stasiun Tawang menyebabkan omzet penjualannya turun. "Selama stasiun ini tergenang banjir, omzet penjualan kami turun hingga 90 persen," katanya tanpa menyebutkan nominalnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009