London  (ANTARA News) - Ulang tahun pertama Pusat Studi Indonesia di Far Eastern National University yang berjarak 10 ribu kilometer dari Moskow, pada hari Senin digelar dengan meriah.

"Disinilah disini kita bertemu lagi, Disinilah disini kita bertemu lagi, Salam, salam salam salam, Hoi!! "  dibawakan oleh mahasiswa di Universitas Timur Jauh Vladivostok.

Penanggungjawab Pensosbud KBRI Moskow, M Aji Surya kepada koresponden Antara Senin, mengatakan sebanyak 19 mahasiswa dengan suara cedalnya bertepuk tangan melanjutkan nyanyiannya dengan lagu Injit-Injit Semut.

Acara  itu juga diwarnai pembagian hadiah bagi pemenang lomba tulisan ilmiah berbahasa Indonesia . Hadir pada kegiatan tersebut Ketua Departemen Program Internasional, Ketua Jurusan Indologi Universitas serta tim KBRI Moskow yang dipimpin Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Moskow Agus Sriyono.

Perkembangan Pusat Studi Indonesia yang diresmikan tahun lalu pada tahun pertama hanya terdapat empat mahasiswa namun tahun berikutnya diterima 14 mahasiswa baru.

Kini terdapat les privat bahasa Indonesia yang dilakukan oleh para dosen., beberapa diantaranya bahkan sudah mengikuti program Darma Siswa ke Indonesia .

"Ulang tahun ke-100 Universitas Timur Jauh tahun ini sungguh sangat spesial, antara lain karena perkembangan pesat Pusat Studi Indonesia ," ujar Ketua Departemen Program Internasional, Alexey Starichkov.

Ruang studi Indonesia memiliki ruangan yang representatif yang diisi dengan buku-buku dan aneka gambar tentang Indonesia, kata Starichkov.

Ruangan perpustakaan itu juga digunakan sebagai ruang serba guna bagi aktivitas mahasiswa pecinta Indonesia .

Ketua Jurusan Indologi, Alexander Sokolovsky, mengharapkan fasilitas yang terus diperbaiki akan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan hubungan bilateral Indonesia-Rusia yang pernah jaya pada era 1950 dan1960-an.

"Jujur saja, pusat ini bisa berdiri kokoh setelah adanya uluran tangan swasta dari pengusaha Rusia Yuri A. Makalev," katanya.

Sementara itu, KUAI KBRI Moskow menggarisbawahi peran penting universitas dan pusat studi Indonesia yang saat ini ada di Moskow, St. Petersburg dan Vladivostok dalam mengisi hubungan bilateral.

"Dengan perdagangan yang melebihi satu milyar dolar dan turis Rusia ke Indonesia tahun lalu sebanyak 65 ribu, maka mahasiswa jurusan Indonesia memiliki masa depan cerah," katanya saat  menyampaikan bingkisan berupa puluhan buku dan brosur informasi.

"Pusat studi Indonesia sedang 'menyampaikan sinyal SOS' karena salah satu dosen bahasa Indonesia harus kembali ke Moskow t dan tersisa  seorang dosen sepuh asal Indonesia," kata Suhardjo.

Mereka mengharapkan dapat melakukan kerjasama tukar menukar dosen dengan Jurusan Rusia di Indonesia dalam waktu dekat.

Acara ulang tahun berakhir dengan wajah sendu ketika para mahasiswa tertunduk sedih setelah menyaksikan film "Ayat-Ayat Cinta"

"Inilah model lain dari kuliah dan cara mengembangkan rasa ke-Indonesia-an di antara mahasiswa asing," kata M. Aji Surya, Penanggungjawab Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow. (*)



Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009