Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Hukum DPP Partai Golkar Muladi mengemukakan, Partai Golkar tidak terpecah dan saat ini masih solid.

"Kita masih solid. Jika ada pernyataan Golkar pecah, itu tidak benar," kata Muladi di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa, Rabu.

Jika yang mungkin dimaksudkan perpecahan adalah ada aspirasi-aspirasi yang berbeda di internal Golkar, kata Muladi, hal ini adalah biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Di Golkar memang ada bermacam-macam aspirasi seperti yang menginginkan Golkar tetap dengan Partai Demokrat, Golkar mencalonkan presiden sendiri maupun Golkar bergabung dengan partai lainnya atau membentuk poros baru.

Perbedaan aspirasi ini, menurut Muladi, akan disatukan dalam sebuah rapat pleno yang dihadiri dan diputuskan oleh semua unsur pimpinan Partai Golkar. "Disanalah akan diputuskan kemana atau dengan siapa Golkar akan melangkah," katanya.

Ketika ditanyakan apakah hasil Rapimnasus, pekan lalu, belum final, Muladi mengatakan, ada perbedaan penafsiran atas hasil keputusan yang disampaikan Jusuf Kalla dengan apa yang diterima oleh peserta Rapimnassus.

"Memang ada yang menafsirka bahwa mereka hanya memberikan mandat kepada JK untuk menjajaki koalisi dengan partai lain dimana Golkar bisa menjadi capres ataupun cawapres. Mereka ini yang tidak sependapat bahwa keputusan menjadikan JK sebagai capres bukanlan keputusan mereka," katanya.

Untuk mengusung capres ataupun cawapres, menurut Muladi, seluruh suara Golkar harus bulat dan kompak, tidak seperti saat ini dimana masih ada suara-suara lain. "Hasil keputusan Rapimnassus kemarin belum bulat dan kompak. Artinya bahwa masih terbuka peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat. Kalau sudah diputuskan secara bulat dan kompak bahwa Golkar akan mengusung capres sendiri, baru itu bisa dikatakan keputusan final," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009