Brussels (ANTARA News/Reuters)- NATO memerintahkan pengusiran dua diplomat Rusia atas skandal mata-mata di mana seorang pejabat Estonia dipenjarakan karena menyampaikan rahasia-rahasia kepada Moskow, kata seorang diplomat NATO, Kamis.

"Dua diplomat Rusia itu telah diberitahu bahwa mereka tidak disenangi di sini," kata diplomat yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Kedua diplomat itu bertugas di misi Rusia di markas besar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) walaupun negara itu bukan anggota aliansi tersebut.

Diplomat itu mengatakan mereka diusir karena kasus Herman Simm, seorang warga Estonia dihukum penjara lebih dari 12 tahun karena pengkhianatan Februari sebab menyerahkan lebih dari 2.000 halaman informasi kepada orang-orang di Badan Intelijen Luar Negeri SVR Rusia.

NATO memerintahkan kedua diplomat itu pergi Rabu, hari yang sama aliansi itu memulai kembali perundingan resmi dengan Rusia pada tingkat dutabesar, delapan bulan setelah kontak-kontak itu ditangguhkan karena perang lima hari Rusia dengan Georgia Agustus tahun lalu.

Rusia menganggap hubungan yang membaik dengan NATO sebagai bagian dari usaha lebih luas untuk memperbaiki hubungan dengan Barat, dan khususnya dengan Amerika Serikat. Hubungan dengan Washington memburuk pada tingkat rendah pasca Perang Dingin dibawah Presiden George W Bush.

Tidak segera jelas apa dampaknya, jika ada, pengusiran itu pada usaha-usaha untuk memperbaiki hubungan.

Surat kabar Financial Times mengatakan salah satu dari dua warga Rusia yang diusir itu adalah putra Vladimir Chizhov, dubes Moskow untuk Uni Wropa.

Diplomat itu mengutip sumber-sumber aliansi itu mengatakan ia dan diplomat lainnya ditempatkan pada misi Rusia untuk NATO, dan melaporkan bahwa mereka bekerja sebagai agen-agen.

Para pejabat Rusia menolak memberikan komentar dan juru bicara NATO James Appathurai mengatakan: "Kami tidak dapat memberikan komentar menyangkut masalah-masalah intelijen.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009