Solo (ANTARA News) - Massa dari Federasi Serikat Buruh Setia Kawan (FSBSK) dalam aksinya di Solo, menuntut Hari Buruh Sedunia (May Day) 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional dan penghapusan diskriminasi upah.

Puluhan orang dibawah koordinasi koordinator lapangan Susanto ini juga menolak sistem kerja kontrak dan mendesak penciptaan lapangan pekerjaan dengan upah layak .

Mereka menilai, krisis ekonomi dunia yang semakin memburuk membuat penghidupan buruh di perkotaan merosot dimana kenaikan harga kebutuhan pokok rata-rata 37 persen tidak sebanding dengan kenaikan upah buruh di Jateng yang hanya 9,62 persen.

Aksi buruh ini mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian walaupun demonstrasi berjalan damai. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009