Semarang (ANTARA News) - PSIS kembali harus menelan pil pahit ketika main di kandang sendiri karena dipermalukan tamunya, Persela Lamongan 0-1 pada laga lanjutan Liga Super putaran kedua di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu petang. Pertandingan antara kedua tim berlangsung menarik karena kedua tim terutama tuan rumah langsung menekan pertahanan tim asuhan pelatih Widodo Cahyono Putro dengan permainan yang cepat. Strategi bermain cepat ini dilakukan mengingat pemain mereka tahu bahwa pemain tamu dalam kondisi kelelahan karena dalam 10 hari terakhir ini, tim dari Lamongan itu bertanding empat kali. Sebaliknya, Persela lebih banyak menerapkan permainan taktis dan efisien di lini belakang sehingga serangan yang dibangun tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah ini jarang membahayakan gawang Persela. PSIS justru kemasukan gol terlebih dulu ketika pertandingan baru berjalan lima menit atau menit kelima melalui sontekan Carlos Raul Sulati. Gol ini sebenarnya lebih banyak berbau keberuntungan karena posisi Carlos sebenarnya sudah terjatuh alibat penjagaan yang dilakukan oleh pemain belakang PSIS, Idrus Gunawan ketika menerima umpan dari sepak pojok. Saat terjatuh ini, Carlos mampu mencontek bola dan gagal diantisipasi kiper Agus Murod Alfaridzi. Pada pertandingan ini sebenarnya pemain-pemain PSIS sudah tampil habis-habisan dengan menekan pertahanan Persela. Peluang untuk menyamakan kedudukan terbuka lebar pada babak kedua bahkan mereka mendapat enam kali tembakan bebas, tetapi tendangan yang dilakukan Antonio Teles, Abdel Aziz Dnibi, dan Onambele Jules Basile melambung di atas mistar gawang Persela yang dijaga Khoitul Huda. Sampai pertandingan berakhir, kedudukan 0-1 untuk kemenangan tim tamu. Wasit Olehadi yang memimpin pertandingan ini mengeluarkan kartu kuning untuk Antonio Teles, Onambele Jules Basile, dan Idrus Gunawan (PSIS), serta Alex Robinson dan Jemi Suparno (Persela). Dengan kekalahan ini maka peluang PSIS untuk terhindar dari degradasi semakin berat karena tim Mahesa Jenar ini tetap terperosok pada urutan terakhir klasemen sementara musim kompetisi tahun ini, apalagi pada pertandingan sebelumnya PSIS juga kalah 0-2 dari Persib Bandung, dari Persipura Jayapura (0-4) dan Persiwa Wamena (0-6). Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah usai pertandingan mengatakan, semua usaha telah dilakukan untuk meraih hasil maksimal, tetapi Dewi Fortuna ternyata belum berpihak pada PSIS. "PSIS sudah tampil menekan pada pertandingan ini dan kita jauh unggul dalam penguasaan bola dari lawan. Saya juga sudah memasukkan empat penyerang sekaligus yaitu Nnengue, Teles, Bertha Yuwana, dan Johan, tetapi tetap saja kita tak mampu mencetak gol," katanya. Di samping itu, dirinya juga sudah menerapkan strategi bermain cepat karena dirinya tahu tim lawan dalam kondisi kelelahan, tetapi permainan ini diantisipasi mereka dengan permainan yang taktis dan efisien. Pelatih Persela, Widodo C Putra ini mengakui, untuk melawan PSIS dirinya terpaksa mengubah pola permainan dari 4-4-2 menjadi 3-5-2. "Saya lihat rekaman pertandingan PSIS melawan Persib Bandung, mereka selalu menekan dari lini tengah dan bukan sayap. Ini saya manfaatkan dengan menempatkan banyak pemain gelandang di lini ini dan hanya menempatkan tiga pemain di belakang," kata mantan pesepak bola nasional itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009